Want to make creations as awesome as this one?

Transcript

Untuk mencapai kemerdekaan Indoneisia

Ir Soekarno, Iskaq, Budiarto, Cipto Mangunkusumo, Tilaar, Soedjadi, dan Sunaryo.

Tokoh-tokoh pendiri Partai Nasional Indonesia

#1927-1930

Chrestella ValeciaHoward M.TNaveen MaximilanoTebid Gisselle

KELOMPOK 6

Tujuan berdirinya Partai Nasional Indonesia

Perkembangan PNI membuat pemerintahan Hindia Belanda khawatir. Orang-orang reaksioner Belanda membuat organisasi bernama Vanderlandsche CLub. 29 Desember 1929, Ir. Soekarno, R. Gatot Mangkupraja, Maskoen Sumadireja, dan Supridinata ditangkap oleh polisi Yogyakarta. Tanggal 22 Desember 1930, mereka dijatuhi hukuman penjara 4 tahun.

PNI

Tahun 1927, membuka cabang-cabang pertama. Kemudian berkembang pesat dan membuka cabang-cabang lain pada tahun 1928. Pada tahun ini terjadi perubahan nama partai.

Perjalanan Partai Nasional Indonesia Tahun 1927-1930

+info

Partai Nasional Indonesia

Latar Belakang PNI

Pemberontakan PKI tahun 1926 membangkitkan semangat baru untuk menyusun kekuatan baru dalam menghadapi pemerintahan.

Lahirnya Perserikatan Nasional Indonesia

Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) dibentuk di Bandung pada 4 Juli 1927 yang didirikan oleh kaum muda terpelajar dari Aglemeene Studie Club yang terdiri dari Ir Soekarno, Iskaq, Budiarto, Cipto Mangunkusumo, Tilaar, Soedjadi. dan Sunaryo.

Perserikatan Nasional Indonesia

Didirikan pada tanggal 4 Juli 1927

sebagai sekretaris dan bendahara

Dr. Sasmi

02

03

Iskaq Tjokroadisurjo

sebagai komisaris

Ir. Soekarno

sebagai Ketua PNI

01

Susunan Pengurus Besar PNI

#juli1927-Mei 1928

Pada tahun 1927, cabang-cabang pertama PNI didirikan di Bandung, Surabaya, dan Batavia. Lalu pada tahun 1928 didirikan beberapa cabang lainnya seperti di Yogyakarta, Semarang, Pekalongan, Palembang, Makassar, dan Manado.Pada Mei 1928, terjadi perubahan nama yang awalnya perserikatan menjadi partai, lahirlah nama baru yakni Partai Nasional Indonesia

Awal Perjalanan PNI

Tujuan membentuk PNI adalah untuk mencapai kemerdekaan Indonesia dengan asas self-help (menolong diri sendiri), non-kooperatif (tidak bekerjasama dengan Belanda), dan marhaenisme (membela rakyat kecil/mengentaskan massa dari kemiskinan dan kesengsaraan). .

Tujuan berdirinya PNI

asas self-help, non kooperatif, dan marhaenisme

Grafik anggota PNI

Perkembangan PNI yang membuat pemerintahan khawatir

anggota PNI yang berkembang pesat

Pada tanggal 15 Mei 1928 dalam pembukaan sidang Volksraad gubernur jendral memberikan peringatan halus kepada PNI. Meskipun begitu, cabang-cabang PNI tetap bermunculan dan pada akhir tahun 1929, kandidat anggota PNI berjumlah sekitar 10.000 orang.

Pada akhir tahun 1928, anggota PNI tercatat 2787 orang dan sampai dengan Mei 1929, jumlah anggota PNI mengalami kenaikan yang pesat hingga mencapai 3860 orang.

berdasarkan arus usahanya

Usaha ke dalam merupakan usaha yang dilakukan terhadap lingkungan sendiri. Usaha ke luar dilakukan dengan memperkuat opini publik terhadap tujuan PNI.

Cara PNI untuk memperkuat diri dan pengaruhnya di dalam masyarakat

berdasarkan usaha bidangnya

Usaha Sosial,dengan memajukan pengajaran yang bersifat nasional, mengurangi pengangguran, mengangkat derajat kaum wanita, meningkatkan transmigrasi dan memperbaiki kesehatan rakyat.

Usaha Politik, memperkuat rasa kebangsaan persatuan dan kesatuan. Memajukan pengetahuan sejarah kebangsaan, mempererat kerja sama dengan bangsa-bangsa Asia dan menumpas segala perintang kemerdekaan dan kehidupan politikUsaha Ekonomi,dengan memajukan perdagangan rakyat, kerajinan atau industri kecil, bank-bank, sekolah-sekolah, dan terutama koperasi

Vanderlandsche Club

Kegelisahan Pemerintah Hindia Belanda dan Orang-orang Reaksioner Belanda

Vanderlandsche Club

Orang-orang reaksioner Belanda di Indonesia juga semakin khawatir dengan kemajuan PNI sehingga membentuk organisasi Bernama Vaderlandsche Club pada tahun 1929. Surat kabar Belanda juga mengadakan kampanye aktif melawan propaganda PNI.

Pemerintah kolonial menganggap tindakan PNI sebagai hasutan terhadap rakyat dan dianggap serangan kaum komunis kedua setelah pemberontakan PKI tahun 1926

18 Agustus - 29 September 1930

29 Desember 1929

Empat tokoh PNI yang ditangkap diajukan ke pengadilan di Bandung. Sidang pengadilan dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1930 hingga 29 September 1930.

Gubernur Jenderal de Graeff melakukan penangkapan dan penggeledahan di cabang-cabang PNI pada tanggal 29 Desember 1929.Ir. Soekarno sebagai ketua PNi, R. Gatot Mangkupraja sebagai Sekretaris II PB PNI, Maskoen Sumadireja sebagai Sekretaris II Pengurus PNi cabang Bandung, dan Supriadinata sebagai anggota PNI cabang Bandung ditangkap oleh polisi Yogyakarta.

Sidang Pengadilan

Penangkapan dan Penggeledahan

Indonesia Menggugat

18 Agustus 1930

"Kini telah jelas bahwa pergerakkan nasional di Indonesia bukanlah bikinan kaum intelektual dan kaum komunis saja, tetapi reaksi umum yang wajar dari raykat jajahan yang di dalam batinnya telah merdeka. Revolusi Industri adalah revolusinya zaman sekarang, bukan revolusinya sekelompok-kelompok kecil kaum intelektual, tetapi revolusinya bagian terbesar rakyat dunia yang terbelakang dan diperbodoh".

Pada tanggal 18 Agustus 1930 di Pengadilan Landraad, Bandung , Ir. Soekarno membacakan pidato pembelaan yang berjudul “Indonesia Menggugat”

Bubarnya PNI

Berdasarkan pertimbangan keberlangsungan perjuangan nasional, dalam kongres luar biasa ke II di Jakarta, diambil keputusan untuk membubarkan PNI pada tanggal 25 April 1931 karena dianggap akan beresiko bagi keselamatan anggota dan pengurusnya.

25 April 1931

Dinyatakan Bersalah

Pada tanggal 22 Desember 1930, para pemimpin PNI dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara di Lapas Sukamiskin, Bandung. Keputusan itu ditetapkan oleh Raad Van Justitie

22 Desember 1930

TERIMA KASIH