Ummu Sulaim
ALFA CENTAURI
Created on April 7, 2023
Over 30 million people create interactive content in Genially.
Check out what others have designed:
YURI GAGARIN IN DENMARK
Presentation
EIDIKO JEWELRY
Presentation
PRODUCT MANAGEMENT IN MOVIES & TV SHOWS
Presentation
A GLIMPSE INTO CAPE TOWN’S PAST
Presentation
VEGETARIANISM
Presentation
ALTERNATIVE DIETS
Presentation
MUSIC PROJECT
Presentation
Transcript
Meneladani Ummu Sulaim
Shirah Shahabiyah
Mentoring Fatayat Jawa Barat
5. Sabar menerima Ujian 6. Pemberani & Fakih7. al Quran tentang Ummu Sulaim8. Hikmah
1. Nama & Nasab2. Memeluk Islam3. Pernikahan4. Mahar paling mulia
Shirah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Aku memasuki surga. Lalu kudengar ada derap langkah. Aku bertanya, ‘Siapa itu”? Mereka menjawab, ‘Itu adalah Ghumaisha binti Milhan ibunya Anas bin Malik’.” [Shahih al-Jami’ 3368]
دَخَلْتُ الْجَنَّةَ فَسَمِعْتُ خَشْفَةً فَقُلْتُ: مَنْ هَذَا؟ قَالُوا: هَذِهِ الْغُمَيْصَاءُ بِنْتُ مِلْحَانَ أُمُّ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
Nama dan Nasab
Ummu Sulaim
wanita ahli surga,mujahidah perang Uhud
nama lain: Sahlah, Rumailah/ Rumaitsah/Rumaysha, Mulaikah, Ghumaisho
pemilik mahar yg mulia,ibunda Anas bin Malik
perempuan Anshar pertama yang masuk Islam
Nasab dan keutamaan Ummu Sulaim
Ummu Sulaim binti Milhan bin Khalid bin Zaid bin Haram bin Jundab bin 'Amir bin Ghanam bin 'Adie an Najaar an Anshariyah al Khazrajiyah
- Mengajak suami beriman, namun Malik menolak, bahkan menghadang keimanannya dengan kemarahan, "Apakah engkau telah musyrik?". Ummu Sulaim menjawab dengan penuh keyakinan dan keteguhan, "Aku tidak musyrik tetapi aku telah beriman".
- Membimbing Anas mengucapkan syahadat. Malik pun berkata, "Jangan merusak anakku". Ummu Sulaim, "Sesungguhnya aku tidak merusaknya akan tetapi aku mengajari dan membimbingnya."
Memeluk Islam
- Wanita Anshar yang cerdas, pandai bergaul, berakhlak baik, setia dan sayang kepada suami
- beriman dan berbai'at setelah mendengar nubuwah Rasulullah saw dan dakwah Islam yang bertujuan meng-Esa-kan Allah, mengajarkan budi pekerti luhur, melepaskan orang dari belenggu berhala
- Saat itu Ummu Sulaim telah menikah dengan Malik bin Nadhar, sepupunya, dan dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Anas
3. Pernikahan dan mahar mulia
- Kemuliaan Ummu Sulaim dan Anas bin Malik terdengar oleh Abu Thalhah, hartawan terpandang yg masih kafir. Abu Thalhah berniat meminang Ummu Sulaim dengan mahar yg mahal sekali. namun lamaran tersebut ditolak. "Tidak sepantasnya aku menikah dengan seorang musyrik" kata Ummu Sulaim
- Abu Thalhah tidak menyerah. kembali melamar dengan mahar yg lebih istimewa.
- US berkata dengan santun, "Tidak pantas orang yang sepertimu akan ditolak wahai Abu Thalhah. Akan tetapi engkau seorang kafir sedang aku seorang muslimah yang tidak pantas bagiku untuk menikah denganmu."
- "Sesungguhnya aku tidak menginginkan emas dan perak, akan tetapi aku hanya inginkan darimu adalah 'Islam'.
- Meminta Anas menikahkan dirinya.
Pernikahan 2
- Malik tetap dalam kekafiran, tidak mau memenuhi ajakan Ummu Sulaim untuk masuk Islam
- Suatu saat Malik pergi ke Syam. Dalam perjalanan ia bertemu dengan musuhnya. dan mati terbunuh. Mendengar kematian suaminya, ia berkata, "Aku tidak akan memberi Anas makanan sampai ia meninggalkan musim susuku (ASI)." kemudian berkata lagi, "Aku tidak akan menikah sampai Anas dewasa.''
- Kebaikan Ummu Sulaim diungkapkan Anas bin Malik, "Semoga Allah membalas jasa baik ibuku yang telah berbuat baik padaku dan telah menjagaku dengan baik."
- menyerahkan Anas sebagai pelayan Rasulullah SAW. "Ya Rasulullah, ini anakku Anas, siap menjadi pembantumu," ucapnya. Saat itu Anas berusia 10 tahun.
Pernikahan 1
Tsabit seorang perawi hadits berkata,
dari Anas RA, "Tidaklah aku mendengar ada seorang wanita yang lebih mulia maharnya dari pada Ummu Sulaim yang mana maharnya adalah al-Islam."
- “Wahai suamiku, seandainya seseorang diberi suatu amanah, kemudian pemiliknya mengambilnya kembali, haruskan ia mengembalikannya kembali?” “Tentu,” kata Abu Thalhah, “Dia harus mengembalikannya, ia tidak punya hak untuk menyimpannya!” Mulailah Ummu Sulaim menjelaskan keadaan anaknya, “Suamiku, Allah telah mengamanatkan Abu Umair kepada kita, namun kini Dia telah memanggilnya kembali kemarin.”
- Abu Thalhah marah, mengadu kepada Rasulullah. Rasulullah mendoakan. Abu Thalhah & Ummu Sulaim dikaruniai Abdullah. Abdullah memiliki 9 anak semua hafidz/ahlul qur'an.
5. Sabar menerima Ujian
- Allah menganugerahi dengan seorang anak bernama Abu Umair
- Rasul bercanda dengan Abu Umair tentang burung pipit "Nughair" mati.
- Abu Umair sakit. Abu Thalhah sedih dan mencemaskan anaknya, sering menanyakan kondisinya ketika pulang dari bepergian.
- Kisah meninggalnya Abu Umair => Ummu Sulaim menyiapkan hidangan untuk suami, berdandan, melayani, baru menyampaikan kondisi anaknya, melarang orang lain utk menyampaikan.
Anas berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Ummu Sulaim telah melahirkan tadi malam.” Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mengunyah kurma dan mentahkik bayi tersebut (yakni menggosokkan kurma yang telah dikunyah ke langit-langit mulut si bayi). Anas berkata, “Berikanlah nama bayi ya Rasulullah!” beliau bersabda, “Namanya Abdullah.”
“Dari Anas, ia berkata mengenai putera dari Abu Thalhah dari istrinya Ummu Sulaim. Ummu Sulaim berkata pada keluarganya, “Jangan beritahu Abu Thalhah tentang anaknya sampai aku yang memberitahukan padanya.” Diceritakan bahwa ketika Abu Thalhah pulang, istrinya Ummu Sulaim kemudian menawarkan padanya makan malam. Suaminya pun menyantap dan meminumnya.
Tatkala Anas berusia sepuluh tahun, Ummu Sulaim menyerahkannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, untuk menjadi pelayan dan murid beliau. Beliau berkata, “Wahai Rasulullah, semua laki-laki dan wanita kaum Anshar telah memberi anda sebuah pemberian, dan aku tak dapat memberi anda apa-apa selain anakku ini, terimalah dia dan jadikanlah dia sebagai pembantu anda.”
6.
Mujahidah Pemberani
- Terlibat dalam beberapa pertempuran. Perang Uhud bersama Fatimah, Aisyah, Hamnah, Ummu Umarah membantu mengisi tempat air, merawat mujahid yg sakit dan terluka
- Dalam perang Hunain ketika mengandung Abdullah. Abu Thalhah berkata, “Wahai Rasulullah, ini Ummu Sulaim membawa pisau besar.” Ummu Sulaim lalu berkata pula, “Wahai Rasulullah, aku membawa pisau ini, bila salah seorang musyrikin mendekatiku, aku akan merobek perutnya.” Rasulullah pun tersenyum melihat semangat keduanya. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wahai Ummu Sulaim, sesungguhnya Allah telah mencukupi dan memberikan kebaikan.”
Di antara kejadian yang mengesankan pada diri wanita yang utama dan juga suaminya yang mukmin adalah bahwa Allah menurunkan ayat tentang mereka berdua yang manusia dapat beribadah dengan membacanya. Abu Hurairah berkata, “Telah datang seorang laki-laki kepada Rasullah Shallallahu alaihi wassalam dan berkata, Sesungguhnya aku dalam keadaan lapar’. Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menanyakan kepada salah satu istrinya tentang makanan yang ada di rumahnya, namun beiau menjawab, Demi yang mengutusmu dengan haq, aku tidak memiliki apa-apa kecuali hanya air, kemudian beliau bertanya kepada istri yang lain, namun jawabannya sama. Seluruhnya menjawab dengan jawaban yang sama.
al Qur'an tentang KeluargaUmmu Sulaim
Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda, Siapakah yang akan menjamu tamu ini, semoga Allah merahmatinya’. Maka berdirilah seorang Anshar yang namanya Abu Thalhah seraya berkata, Saya, ya Rasulullah’. Maka dia pergi bersama tamu tadi menuju rumahnya kemudian sahabat Anshar tersebut bertanya kepada istrinya (Ummu Sulaim), “Apakah kamu memiliki makanan?” Istrinya menjawab, Tidak punya melainkan makanan untuk anak-anak’. Abu Thalhah berkata, Berikanlah minuman kepada mereka dan tidurkanlah mereka. Nanti apabila tamu saya masuk, maka akan saya perlihatkan bahwa saya ikut makan, apabila makanan sudah berada di tangan, maka berdirilah dan matikanlah lampu’. Hal itu dilakukan oleh Ummu Sulaim. Mereka duduk-duduk dan tamu makan hidangan tersebut, sementara kedua istri tersebut bermalam dalam keadaan tidak makan. Keesokan harinya keduanya datang kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda, Sungguh Allah takjub terhadap fulan dan fulanah’.”Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda, “Sungguh Allah takjub terhadap apa yang kalian berdua lakukan terhadap tamu kalian.” Di akhir hadis disebutkan, maka turunlah ayat: “Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu).” (Al-Hasyr: 9). Abu Thalhah tak kuasa menahan rasa gembiranya, maka beliau bersegera memberikan kabar gembira itu kepada istrinya sehingga sejuklah pandangan matanya karena Allah menurunkan ayat tentang mereka dalam Al-Quran yang senantiasa dibaca.
8. Hikmah untuk Muslimah (?)
Jazakunallahu Khair