Want to create interactive content? It’s easy in Genially!

Get started free

Teori Pengujian Teknis Konstruksi Jalan

baiturrahmadi Putra

Created on June 12, 2025

Start designing with a free template

Discover more than 1500 professional designs like these:

Transcript

Teori Pengujian Teknis Konstruksi Jalan

by Baiturrahmadi Putra (CPNS BPK TA 24)

Mulai

Outline

Berisikan tentang mengapa buku saku ini dibuat dan tata cara penggunaan menu interaktifnya.

Pendahuluan

Dasar Beton

Dasar Aspal

Menjelaskan tentang lapisan-lapisan perkerasan beton

Menjelaskan tentang lapisan-lapisan perkerasan aspal

Klasifikasi Tanah

Memperkenalkan daftar satuan yang sering digunakan pada pengujian jalan

Memperkenalkan jenis-jenis tanah pada pekerjaan konstruksi jalan

Bagian Jalan

Daftar Satuan

Menjelaskan secara umum bagian-bagian jalan.

Contact me!

Memberikan evaluasi pengetahuan yang telah diperoleh

Memperlihatkan jenis-jenis pengujian teknis jalan secara keseluruhan.

Pengujian Jalan

Pengujian Tanah

Evaluasi

Menjelasakan jenis-jenis pengujian tanah dasar

Pendahuluan

Mengapa Buku saku ini dibuat ?

Outline

Materi Dasar

MATERIPENGANTAR

Outline

Pengantar Konstruksi Perkerasan Lentur (Jalan Aspal)

Outline

Sumber

Pengantar Konstruksi Perkerasan Kaku (Jalan Beton)

Outline

Sumber

Bagian Ruang Jalan

Outline

Sumber

Klasifikasi Tanah

Outline

Sand (Pasir)

Silt (Lanau)

Clay (lempung)

Sumber

Peak (Gambut)

Loam (Liat/Geluh)

Daftar Satuan Penting

Berat Volume Tanah

Gaya

Rasio Pori

Tekanan

Outline

Derajat Saturasi

Masa Jenis

Rasio CBR

Kadar Air

Sumber

Inti Materi

MATERIPENGujian

Outline

Parameter Pengujian Tanah

Properti indeks

Properti Teknis

UCT

Kepadatan

Outline

Konten Air

Triaxial UU

Specific of Gravity

Konsolidasi

Atterberg Limit

Sumber

Besar Butiran

Kategori Pengujian Teknis Konstruksi Jalan

Destruktif

Non-Destruktif

Uji Marshall

Uji Hammer

Uji Core Drill

Uji FWD

Outline

Uji CBR

Uji GPR

Uji SPT

which one?

Kategori

Uji Marshall (Destruktif)

Pemeriksa

TEORI

Indikator Teknis Uji Marshall yang Berhubungan dengan Dugaan Fraud

Definisi

Poin Penting yang Harus Dicek Pemeriksa

Langkah Uji

πŸ“Œ Contoh perhitungan kerugian negara

Parameter

Peran Pemeriksaan Audit

Penentuan Tingkat Kerusakan (Sedang vs Berat)

Video Pendukung

Sumber

Kategori

Uji Core Drill (Destruktif)

Pemeriksa

TEORI

Peran Pemeriksaan Audit

Definisi

πŸ” Indikasi Fraud atau Penyimpangan Kontrak

Langkah Uji

πŸ“‰ Indikator Kerusakan untuk Klasifikasi Beban Kerusakan

Parameter

βœ… Rekomendasi Checklist Saat Evaluasi Core Drill

Video Pendukung

πŸ“Œ Contoh perhitungan kerugian negara

Sumber

Kategori

Uji CBR (Callifornia Bearing Ratio) (Destruktif)

Pemeriksa

TEORI

Definisi

Verfikasi Teknis Nilai CBR

Langkah Uji

Dokumentasi Lapangan

Korelasi dengan Pembayaran dan Spesifikasi Kontrak

Parameter

πŸ“Œ Contoh perhitungan kerugian negara

Video Pendukung

Sumber

βœ… Rekomendasi Checklist

Kategori

Uji SPT (Standar Penetration Test) (Destruktif)

Pemeriksa

TEORI

Definisi

Kegunaan

Langkah Uji

Indikasi Fraud

Parameter

Tips Pemeriksaan

Contoh Pembacaan Hasil

πŸ“Œ Contoh perhitungan kerugian negara

Hubungan dengan Perkerasan Jalan

Sumber

Video Pendukung

Kategori

Hammer Test (Non-Destruktif)

TEORI

Verfikasi Teknis Nilai CBR

Definisi

Dokumentasi Lapangan

Langkah Uji

Korelasi dengan Pembayaran dan Spesifikasi Kontrak

Parameter

πŸ“Œ Contoh perhitungan kerugian negara

Video Pendukung

Sumber

βœ… Rekomendasi Checklist

Kategori

Falling Weight Deflectometer (FWD) (Non-Destruktif)

Indikasi Fraud atau Penyimpangan Kontrak

TEORI

Menghubungkan Hasil Uji dengan Kerugian Negara

Definisi

Penentuan Tingkat Kerusakan (Sedang atau Berat)

Langkah Uji

πŸ“Œ Contoh perhitungan kerugian negara

Parameter

Checklist Ringkas Auditor Saat Evaluasi FWD (Investigasi)

Checklist Audit

Lokasi dan Jumlah Titik Pengetesan

Video Pendukung

Kesimpulan

Sumber

Kategori

Georadar (GPR) (Non-Destruktif)

Indikasi Fraud atau Penyimpangan Kontrak

TEORI

Menghubungkan Hasil Uji dengan Kerugian Negara

Definisi

Penentuan Tingkat Kerusakan (Sedang atau Berat)

Langkah Uji

πŸ“Œ Contoh perhitungan kerugian negara

Parameter

Checklist Ringkas Auditor Saat Evaluasi FWD (Investigasi)

Checklist Audit

Lokasi dan Panjang Pengetesan

Video Pendukung

Sumber

Catatan

Evaluasi

Evaluasi

Outline

Asesmen 1

Gambar mana yang menunjukkkan pengetesan Hammer Schmidt Test?

Asesmen 2

Asesmen 3

Kategori pengetesan Non-Destruktif adalah

Outline

Quiz Game

Kontak

Whatsapp

Website

Outline

Email

Mobile

Consolidation adalah proses pengurangan volume tanah lempung jenuh air akibat beban, karena air keluar perlahan dari pori-pori tanah, menyebabkan tanah menyusut (turun).

Tujuan

Definisi

Parameter

Keterkaitan dengan Konstruksi Jalan

Contoh Nilai Umum

Definisi

Falling Weight Deflectometer (FWD) adalah alat pengujian non-destruktif yang digunakan untuk mengukur respons lendutan (defleksi) permukaan jalan ketika diberikan beban kejut singkat yang meniru beban kendaraan berat.

Manfaat

NOTE

Perkerasan Beton Semen

Perkerasan beton semen adalah lapisan permukaan jalan yang terbuat dari campuran semen portland, agregat, dan air (beton), yang telah dicetak dan dipadatkan di tempat atau dengan metode pracetak. Berbeda dengan perkerasan lentur (aspal), perkerasan beton bersifat kaku dan mampu menyebarkan beban ke lapisan bawahnya secara lebih luas karena modulus elastisitas yang tinggi. Lapisan permukaan jalan yang terbuat dari beton bertulang atau tidak bertulang

πŸ”¬ Pengujian Relevan

  • Uji kuat tekan beton (cube/cylinder test)
  • Uji slump beton segar
  • Uji kuat lentur (flexural strength)
  • Uji modulus elastisitas
  • Pemeriksaan sambungan dan penulangan (jika ada)

Rasio CBR(CBR Ratio)

Definisi

Keterkaitan dengan Konstruksi Jalan

Satuan

Rumus

Kadar Air (Water Content)

Definisi

Keterkaitan dengan Konstruksi Jalan

Satuan

Rumus

Dalam kontrak pembangunan jalan, termasuk pekerjaan struktur beton (box culvert dan dinding penahan tanah), penyedia mengklaim telah menggunakan beton mutu f’c 25 MPa (K-300). Namun hasil uji Hammer Test di lapangan menunjukkan mutu beton jauh di bawah standar, rata-rata hanya mencapai 17 MPa. ➜ Beton yang dibangun lebih lemah dari spesifikasi, tetapi tetap dibayar dengan harga beton mutu tinggi.

Data Pekerjaan (berdasarkan kontrak)

Perhitungan Kerugian Negara

Temuan dari Hasil SPT

Catatan Tambahan

Kesimpulan

Rekomendasi

Contoh Nilai dan Relevansinya

Penyedia mengklaim bahwa lapisan aspal AC-WC (Asphalt Concrete - Wearing Course) telah dibangun sesuai spesifikasi dengan ketebalan 4 cm. Namun, hasil uji core drill menunjukkan ketebalan nyata rata-rata hanya 2,5 cm. ➜ Pekerjaan telah dibayar penuh, padahal volume riil lebih sedikit dari yang ditagihkan.

Data Pekerjaan (berdasarkan kontrak)

Perhitungan Kerugian Negara

Temuan dari Hasil SPT

Catatan Tambahan

Kesimpulan

Rekomendasi

βœ… Checklist Ringkas Auditor Saat Evaluasi FWD (Investigatif)

πŸ“ Panjang Jarak Uji Georadar yang Direkomendasikan

πŸ“ Lokasi Pengetesan Georadar

🎯 Strategi Penempatan Titik Uji dalam Audit Investigatif

Kesimpulan

BERIKUT video yang menjelaskan lebih lanjut tentang teori pengetesan FWD pada konstruksi jalan

Parameter Hasil Uji

Nilai-nilai ini dibandingkan dengan spesifikasi teknis pekerjaan untuk menilai kelayakan campuran.

Kepadatan tanah adalah ukuran seberapa berat tanah dalam setiap volume ruang.

Simbol & Satuan

Definisi

Jenis

Keterkaitan dengan Konstruksi Jalan

Nilai Kepadatan Tanah

Lapisan LFA Kelas B

LFA Kelas B adalah lapisan pondasi bawah (subbase) yang terdiri dari campuran agregat kasar dan halus (gradasi tertentu), tanpa bahan pengikat semen. Berfungsi sebagai lapisan perantara antara tanah dasar (subgrade) dan lapisan pondasi atas (misalnya AC-Base atau CTB).

πŸ”¬ Pengujian Relevan

  • Uji gradasi agregat
  • Uji CBR (California Bearing Ratio)
  • Uji kepadatan lapangan (Sand Cone / DCP Test)
  • Uji kadar air

Menghubungkan Hasil Uji dengan Kerugian Negara

Catatan

Buat lubang bor di lokasi uji sampai kedalaman tertentu. Masukkan split spoon sampler ke dasar lubang bor. Jatuhkan hammer 63,5 kg dari ketinggian 76 cm secara vertikal. Hitung jumlah pukulan: 15 cm pertama = penetrasi awal (tidak dihitung) 30 cm berikutnya = jumlah pukulan dicatat β†’ N-SPT Lanjut ke kedalaman berikutnya (biasanya per 1,5 m atau 2 m) Sampel tanah dari tabung diuji visual dan diklasifikasikan di lapangan/lab.

Rekomendasi Checklist Core Drill

Berikut video pelaksanaan TES SPT

Penentuan Tingkat Kerusakan (Sedang atau Berat)
Menghubungkan Hasil Uji dengan Kerugian Negara

πŸ“Œ Jika hasil FWD menunjukkan modulus sangat rendah + ketebalan lapis tipis, sementara pembayaran menunjukkan harga satuan penuh β†’ indikasi fraud kuat dan bisa langsung dihitung potensi kerugian negara dari selisih volume.

Catatan

ttg Persyaratan Perancangan Geoteknik

SNI 8460:2017

Petunjuk Teknis Pengujian Tanah

Clay (Lempung)

Sangat lunak – sangat keras (tergantung kadar air dan kedalaman)Warna bisa bervariasi (abu, coklat, kehitaman, kemerahan)

Tanah berbutir halus (<0.002 mm) dengan kemampuan kohesi tinggi dan plastisitas.

Kondisi Lapangan

Definisi

Tidak cocok untuk lapisan subgrade bila sangat lunakPerlu stabilisasi (kapur/semen) atau penggantian Sangat rawan terhadap deformasi dan retak jika tidak dikelola

Implikasi terhadap jalan

Karakteristik

Definisi

Uji Marshall adalah metode pengujian laboratorium untuk menentukan stabilitas (daya tahan beban) dan flow (kelenturan) campuran aspal, agar memenuhi syarat teknis sebelum dipasang di lapangan.

Uji Marshall digunakan pada lapisan AC-WC, AC-BC, dan AC-Base.

Manfaat

NOTE

Indikator Kerusakan untuk Klasifikasi Beban Kerusakan

πŸ“› Kerusakan Struktural Sedang atau Berat

πŸ“ Tingkat Kerusakan vs Total Biaya Pekerjaan

⚠️ Korelasi dengan Temuan Lain

πŸ“Œ Apa yang Perlu Diperhatikan Auditor Saat Audit? πŸ”Έ Bandingkan nilai N-SPT dengan desain ketebalan perkerasan πŸ”Έ Cek apakah titik lokasi uji sesuai dengan gambar bor/log bor πŸ”Έ Perhatikan apakah ada ketidaksesuaian tanah lunak vs tidak adanya stabilisasi πŸ”Έ Validasi kelengkapan dokumen teknis: foto, grafik pukulan, deskripsi tanah

πŸ”§ Catatan Tambahan GPR sangat berguna untuk menyisir ruas jalan panjang dan menemukan anomali, lalu core drill digunakan hanya di titik kunci, menghemat anggaran audit dan merusak jalan seminimal mungkin. Data GPR bisa dipetakan dalam warna (contour map) untuk menunjukkan zona rawan fraud secara visual.

πŸ”Ž Kapan Pemeriksa Menggunakan Masing-Masing Jenis?

Tips!

Dalam proyek pembangunan jalan, penyedia mengklaim bahwa struktur perkerasan sudah sesuai dengan desain dan memenuhi modulus elastisitas minimum. Namun hasil pengujian FWD menunjukkan lendutan (defleksi) yang melebihi ambang batas, mengindikasikan struktur jalan terlalu fleksibel/lemah.➜ Jalan dibayar penuh, tetapi daya dukung aktual lebih rendah, dan struktur jalan cepat rusak atau gagal lebih dini dari umur rencana.

Data Pekerjaan (berdasarkan kontrak)

Perhitungan Kerugian Negara

Temuan dari Hasil SPT

Catatan Tambahan

Kesimpulan

Rekomendasi

Peak (Gambut)

Warna gelap (coklat tua kehitaman)Struktur berserat, berbau Sering ditemukan di rawa atau lahan basah

Tanah organik hasil pembusukan sisa tumbuhan, sangat porous dan ringan.

Kondisi Lapangan

Definisi

Harus diganti atau menggunakan metode timbunan bertahap/geosintetikTidak cocok sebagai material struktur

Implikasi terhadap jalan

Karakteristik

🧠 Kesimpulan:

  1. FWD adalah alat utama untuk mengukur "kebenaran struktur yang dibangun" tanpa harus menghancurkan jalan.
  2. Hasil FWD yang lemah tapi dibayar penuh, atau ketebalan estimasi lebih tipis dari kontrak, adalah dasar kuat untuk menghitung kerugian negara akibat pekerjaan fiktif atau asal-asalan.
  3. Gunakan FWD sebagai bukti awal, lalu perkuat dengan core drill, foto, dokumen RAB, dan BAST pembayaran.

Berikut video YouTube yang menjelaskan Uji Marshall

1. Persiapan Permukaan

  • Pilih area pengujian: permukaan harus rata, bersih dari debu, oli, atau cacat permukaan.
  • Jika permukaan tidak rata, haluskan menggunakan amplas atau batu gerinda.
2. Kalibrasi Alat Schmidt Hammer
  • Pastikan alat dalam kondisi standar, sesuai panduan pabrikan.
3. Pengujian
  • Pegang alat secara tegak lurus terhadap permukaan beton.
  • Tekan hingga plunger memantul.
  • Catat angka rebound yang muncu
  • Lakukan minimal 10 titik uji untuk satu lokasi.
4. Rekap dan Hitung Nilai Rata-rata
  • Buang data outlier jika selisih signifikan.
  • Hitung rerata nilai rebound.

Derajat Saturasi (Degree of Saturation)

Definisi

Keterkaitan dengan Konstruksi Jalan

Satuan

Rumus

Timbunan Berbutir Kasar CBR Min.30%

Timbunan berbutir kasar adalah lapisan tanah yang digunakan sebagai bagian dari perbaikan tanah dasar (subgrade improvement) dengan menggunakan material granular (berbutir), seperti pasir, kerikil, atau batu pecah, yang memiliki nilai CBR minimum 30%. Lapisan ini ditempatkan di atas tanah asli yang lunak untuk meningkatkan stabilitas dan mendukung konstruksi lapisan jalan di atasnya.

πŸ”¬ Pengujian Relevan

  • Uji CBR Laboratorium dan Lapangan
  • Uji gradasi material
  • Uji kepadatan lapangan (Sand Cone Test)
  • Uji kadar air

Indikasi Fraud atau Penyimpangan Kontrak

Berikut video pelaksanaan hammer test

Langkah Uji FWD

Pemetaan Lintas Jalan

Prosesing dan Interpretasi Data

Kalibrasi Awal dan Persiapan Perangkat

Pemasangan GPR pada Kendaraan atau Gerobak

Penentuan Lajur dan Jalur Uji

Pengambilan Data

Pekerjaan jalan dengan lapisan timbunan tanah pilihan dan lapis pondasi bawah mengklaim bahwa tanah dasar (subgrade) cukup keras sehingga tidak memerlukan stabilisasi tambahan (misalnya: geotekstil atau batu kali), namun hasil SPT menunjukkan sebaliknya.

Data Pekerjaan (berdasarkan kontrak)

Perhitungan Kerugian Negara

Temuan dari Hasil SPT

Catatan Tambahan

Kesimpulan

Rekomendasi Checklist Core Drill
Definisi

Ground Penetrating Radar (GPR) adalah metode pengujian non-destruktif (NDT) yang menggunakan gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi untuk mendeteksi ketebalan dan struktur lapisan bawah tanah atau jalan, tanpa harus membongkar permukaan.

Manfaat

NOTE

Peran Pemeriksa
Peran Uji Marshall dalam pemeriksaan
Checklist Verifikasi Pemeriksa

Metode Uji Stabilitas dan Pelelehan Campuran beraspal Panas dengan menggunakan Alat Marshall

SNI 2489:2018

Standard Penetration Test (SPT) adalah pengujian di lapangan untuk mengukur kekerasan dan kekompakan tanah pada berbagai kedalaman. Dilakukan dengan menumbuk tabung baja (split spoon sampler) ke dalam tanah menggunakan hammer seberat 63,5 kg dari ketinggian 76 cm. πŸ”Ž Tujuan utama: Mengetahui nilai N-SPT, yaitu jumlah pukulan yang dibutuhkan untuk menembus 30 cm tanah setelah penetrasi awal 15 cm.

Checklist Pemeriksa

Checklist 4

Checklist 3

Checklist 2

checklist 1

Berikut video pelaksanaan core drilling

Specific Gravity atau dalam bahasa Indonesia disebut Berat Jenis Relatif, adalah perbandingan berat partikel tanah terhadap berat air dalam volume yang sama.

Definisi

Simbol & Satuan

Nilai Umum

Keterkaitan dengan Konstruksi Jalan

Lapisan AC -WC

Lapisan AC-WC adalah singkatan dari Asphalt Concrete – Wearing Course, yaitu lapisan permukaan (paling atas) dari perkerasan lentur (aspal) pada konstruksi jalan.

Pengujian yang Relevan untuk AC-WC

  • Uji Marshall
  • Uji Kadar Aspal Optimum (KAO)
  • Uji Kekesatan Permukaan (Surface Texture)
  • Uji Kelelehan & Kestabilan campuran
  • Uji ketebalan lapangan dengan coring

Gaya (FOrce)

Definisi

Keterkaitan dengan Konstruksi Jalan

Satuan

Rumus

Parameter Output Pengujian

πŸ“ˆ Parameter Output Rebound Number (angka pantulan) Dikonversi menjadi: Estimasi Kuat Tekan Beton (fc') Biasanya dalam satuan MPa atau kg/cmΒ² 🧠 Analisis & Interpretasi Data

  • Gunakan tabel konversi Schmidt Hammer untuk mengubah rebound number menjadi kuat tekan.
  • Bandingkan dengan spesifikasi rencana beton, misalnya:
  • Jika perencanaan fc' = 20 MPa, nilai hasil uji harus mendekati/lebih dari itu.
  • Identifikasi ketidaksesuaian antara dokumen kontrak dan hasil aktual.
  • Dapat digunakan sebagai indikasi awal adanya potensi kerugian negara jika mutu tidak sesuai.

Tanah asli dengan perbaikan tanah dasar atau timbunan pilihan (jika dibutuhkan)

Subgrade atau tanah asli adalah lapisan tanah eksisting di lokasi proyek yang menjadi fondasi awal dari seluruh struktur perkerasan jalan. Bila kondisi tanah asli tidak memenuhi syarat teknis (misalnya terlalu lunak, plastisitas tinggi, atau CBR rendah), maka perlu dilakukan perbaikan tanah dasar berupa pengerasan, stabilisasi, atau penambahan timbunan pilihan.

πŸ”¬ Pengujian Relevan

  • Uji CBR tanah asli (lapangan dan lab)
  • Uji kepadatan lapangan
  • Uji kadar air, batas Atterberg (LL, PL, PI)
  • Uji klasifikasi tanah (AASHTO atau USCS)

Indikasi Fraud atau Penyimpangan Kontrak

❌ Ketidaksesuaian Ketebalan Lapisan

❌ Kualitas Material Tidak Sesuai

❌ Ketidaksesuaian Jumlah Lapisan

❌ Kekosongan Aspal (Void) Tinggi

❌ Sambungan / Ikatan Antar Lapis Buruk

Definisi

Hammer Test adalah metode non-destruktif untuk mengukur kekerasan permukaan beton dengan menggunakan alat Schmidt Hammer. Tes ini memantulkan plunger logam ke permukaan beton dan mengukur besarnya pantulan (rebound number) untuk memperkirakan kekuatan beton.

Manfaat1

Note

Realisasi jalan menggunakan material lapisan pondasi bawah (LPB) dan lapisan pondasi atas (LPA) dari base course yang diklaim memenuhi spesifikasi teknis. Namun hasil uji CBR lapangan menunjukkan nilai jauh di bawah standar, yang berarti material tidak sesuai spesifikasi kontrak, namun tetap dibayar penuh.

Data Pekerjaan (berdasarkan kontrak)

Perhitungan Kerugian Negara

Temuan dari Hasil SPT

Catatan Tambahan

Kesimpulan

Langkah Uji FWD

Ulangi Pengujian (3–5x per titik)

Analisis Data di Software FWD

Tentukan Titik Uji di Lapangan

Pengaplikasian Beban (Drop Weight)

Kalibrasi dan Penempatan Sensor

Perekaman Lendutan

Dalam proyek pembangunan jalan, kontraktor menyatakan telah membangun struktur perkerasan berlapis lengkap, misalnya: Lapis pondasi bawah (LPB) 15 cm Lapis pondasi atas (LPA) 20 cm AC-BC (Base Course) 5 cm AC-WC (Wearing Course) 4 cm Namun, hasil uji GPR menunjukkan lapisan-lapisan tersebut tidak seluruhnya dibangun, atau ketebalan aktual lebih kecil dari yang ditagihkan. ➑️ Pekerjaan dibayar penuh, namun volume riil tidak sesuai.

Data Pekerjaan (berdasarkan kontrak)

Perhitungan Kerugian Negara

Temuan dari Hasil SPT

Catatan Tambahan

Kesimpulan

Rekomendasi

Rekomendasi Checklist Core Drill

ttg Pedoman Survei Pengumpulan Data Kondisi Jaringan Jalan (Hal. 23-24)

SE 01/SE/Db/2021

tentang Cara Uji Lendutan Permukaan Jalan dgn FWD

SE 14/SE/M/2019

βœ… Checklist Ringkas Auditor Saat Evaluasi FWD (Investigatif)

7-9

4-6

1-3

Silt (Lanau)

Konsistensi lunak–kerasWarna umumnya abu-abu atau coklat

Tanah berbutir halus (0.002 – 0.075 mm), lebih kasar dari lempung namun masih cukup halus dan licin bila basah.

Kondisi Lapangan

Definisi

Rentan terhadap penurunan dan deformasiButuh pemadatan dan/atau stabilisasi Sering tidak ideal untuk subgrade tanpa perlakuan

Implikasi terhadap jalan

Karakteristik

Masa Jenis (Density)

Definisi

Keterkaitan dengan Konstruksi Jalan

Satuan

Rumus

Contoh Hasil Lab Pengujian Tanah

Unconfined Compression Test (UCT) adalah uji laboratorium yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan tekan tanah, khususnya tanah lempung tanpa diberi penahan samping (tanpa pembungkus).

Tujuan

Definisi

Parameter

Keterkaitan dengan Konstruksi Jalan

Contoh Nilai Umum

Lapisan AC -BC

Asphalt Concrete-Binder Course adalah lapisan perkerasan aspal yang berada tepat di bawah AC-WC (Wearing Course). Fungsinya sangat penting dalam sistem struktur jalan beraspal karena menjadi pengikat antara lapisan atas dan lapisan bawah.

Pengujian yang Relevan untuk AC-BC

  • Uji Marshall
  • Uji kepadatan dan ketebalan lapangan (dengan coring)
  • Uji kadar aspal dan gradasi agregat
  • Uji stabilitas dan flow mix

Lapis Fondasi Agregat Kelas A (sebagai lapis permeable)

Lapis Fondasi Agregat Kelas A (LFA A) adalah lapisan pondasi bawah yang terbuat dari campuran agregat kasar dan halus bergradasi baik, digunakan untuk menyebarkan beban, menstabilkan pondasi, dan dalam beberapa desain jalan beton, berfungsi sebagai lapisan permeable untuk mengalirkan air dari pelat beton ke sistem drainase agar tidak terperangkap di bawah pelat. Lapisan granular di bawah beton kurus, berfungsi sebagai drainase dan pondasi

πŸ”¬ Pengujian Relevan

  • Uji gradasi agregat
  • Uji CBR dan permeabilitas
  • Uji kepadatan lapangan
  • Uji ketebalan lapangan

Definisi

Uji Core Drill adalah metode pengambilan sampel berbentuk silinder (inti) dari lapisan jalan, untuk diperiksa ketebalan, kualitas, dan komposisinya. Core diambil menggunakan bor silinder berlian (core drilling machine). Umumnya digunakan untuk:

  • Perkerasan lentur (aspal)
  • Perkerasan kaku (beton)
  • LFA & agregat bawah

Manfaat1

NOTE

ttg Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan SPT

SNI 4153:2008

Petunjuk Teknis Pengujian Tanah

Langkah Uji Marshall

πŸ“Š Pencatatan nilai stabilitas & flow

πŸ“ˆ Analisis grafik untuk menentukan KAO

πŸ”„ Persiapan & pencampuran agregat + aspal

❄️ Kondisioning suhu

🧊 Pencetakan benda uji silinder

πŸ“ Pengujian tekan Marshall dengan alat beban tekan

Sand (Pasir)

Kepadatan: lepas, sedang, padat, sangat padatWarna tergantung mineral (abu, coklat, kuning)

Tanah granular berukuran 0.075 – 4.75 mm, tidak kohesif, drainase baik.

Kondisi Lapangan

Definisi

Sangat baik sebagai subgrade dan subbasePerlu pengendalian air tanah untuk mencegah liquefaction Mudah dipadatkan

Implikasi terhadap jalan

Karakteristik

Triaxial UU Test (Unconsolidated Undrained) adalah uji laboratorium untuk mengetahui kekuatan geser tanah, terutama tanah lempung, dalam kondisi cepat dan jenuh air, tanpa memberi waktu air keluar dari pori tanah.

Definisi

Kenapa UU?

Tujuan

Parameter

Keterkaitan dengan Konstruksi Jalan

Contoh Nilai Umum

Lapisan AC - Base

AC-Base adalah lapisan dasar perkerasan beraspal yang terletak paling bawah dalam susunan lapisan aspal (di atas subbase atau tanah dasar). Lapisan ini menyokong lapisan di atasnya (AC-BC dan AC-WC), dan berperan utama dalam menyebarkan beban lalu lintas ke lapisan bawah.

πŸ”¬ Pengujian Relevan

  • Uji Marshall (stabilitas & flow)
  • Uji kadar aspal & gradasi agregat
  • Uji kepadatan & ketebalan lapangan (core drill)
  • Uji ketahanan deformasi

Metode Uji CBR Laboratorium

Cara Uji CBR

SNI 1738:2011

SNI 1744:2012

Parameter Hasil Uji

Nilai-nilai ini dibandingkan dengan spesifikasi teknis pekerjaan untuk menilai kelayakan campuran.

Water Content atau kadar air tanah adalah seberapa banyak air yang ada di dalam tanah jika dibandingkan dengan berat kering tanah tersebut.

Simbol & Satuan

Definisi

Cara Hitung

Keterkaitan dengan Konstruksi Jalan

Nilai Umum

Tekanan (Pressure)

Definisi

Keterkaitan dengan Konstruksi Jalan

Satuan

Rumus

Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus (Lean Concrete Subbase)

Beton kurus (Lean Concrete Subbase) adalah lapisan pondasi bawah yang terbuat dari campuran beton dengan kadar semen lebih rendah dibanding beton struktural. Lapisan ini tidak dirancang untuk menahan beban utama kendaraan, tetapi berfungsi sebagai dasar kerja yang stabil untuk pelat beton di atasnya dan sebagai penghalang rembesan air ke bawah. Lapisan antara perkerasan beton dan pondasi agregat, berfungsi sebagai dasar kerja dan pelindung

πŸ”¬ Pengujian Relevan

  • Uji kuat tekan beton (lebih rendah dari beton struktural)
  • Uji kadar air & slump beton
  • Uji ketebalan dan kepadatan lapangan (jika diperlukan)

Poin Penting yang Harus Dicek Pemeriksa

Apakah nilai KAO (Kadar Aspal Optimum) sesuai spesifikasi campuran desain?

Apakah nilai Stabilitas dan Flow berada dalam rentang standar?

Apakah data hasil uji Marshall dibuat dari core asli lapangan atau hanya copy lab/kontraktor?

Langkah Uji CBR

Lab

Lapangan

Metode Pengujian Elemen Struktur Beton dengan Alat Palu Beton Tipe N dan NR

SNI 03-4430-1997

Metode Uji Angka Pantul Beton Keras

SNI ASTM C805:2012

Lokasi Strategis untuk dilakukan Core Drilling
Peran Uji Core drill dalam pemeriksaan
Hasil Akhir yang diharapkan

Rasio Pori (Void Ratio)

Definisi

Keterkaitan dengan Konstruksi Jalan

Satuan

Rumus

Penentuan Tingkat Kerusakan (Sedang vs Berat)

tentang Jalan

PP No.34 Th.2006

Metode Pengambilan dan Pengujian beton Inti

SNI 03-2492-2002

Petunjuk Teknis Pengujian Tanah

Penyedia jasa mengklaim campuran aspal telah memenuhi standar mutu, dan pekerjaan lapisan aspal dibayar penuh.Namun, hasil uji Marshall menunjukkan bahwa nilai Stabilitas tidak memenuhi spesifikasi teknis minimum. ➜ Campuran aspal bermutu rendah, cepat rusak, tetapi tetap dibayar seharga campuran standar.

Data Pekerjaan (berdasarkan kontrak)

Perhitungan Kerugian Negara

Temuan dari Hasil SPT

Catatan Tambahan

Kesimpulan

Rekomendasi

Langkah Uji Core Drill

Dokumentasi dan Labeling

Uji Laboratorium dan Lanjutan

Persiapan Lokasi & Alat

Pengangkatan Sample

Pengeboran (Coring)

Pengukuran dan identifikasi lapisan

Berikut video pelaksanaan TES CBR DI LAPANGAN

βœ… Checklist Ringkas Auditor Saat Evaluasi FWD (Investigatif)
Timbunan Berbutir Kasar CBR Min.30%

Timbunan berbutir kasar adalah lapisan tanah yang digunakan sebagai bagian dari perbaikan tanah dasar (subgrade improvement) dengan menggunakan material granular (berbutir), seperti pasir, kerikil, atau batu pecah, yang memiliki nilai CBR minimum 30%. Lapisan ini ditempatkan di atas tanah asli yang lunak untuk meningkatkan stabilitas dan mendukung konstruksi lapisan jalan di atasnya.

πŸ”¬ Pengujian Relevan

  • Uji CBR Laboratorium dan Lapangan
  • Uji gradasi material
  • Uji kepadatan lapangan (Sand Cone Test)
  • Uji kadar air

ttg Persyaratan Perancangan Geoteknik

SNI 8460:2017

Petunjuk Teknis Pengujian Tanah

Atterberg Limit adalah batas-batas kadar air yang menunjukkan perilaku tanah lempung (clay) saat kadar airnya berubah.

Simbol & Satuan

Definisi

Rumus

Keterkaitan dengan Konstruksi Jalan

Contoh Nilai Umum

ttg Persyaratan Perancangan Geoteknik

SNI 8460:2017

ttg Tata Cara Pengklasifikasian Tanah untuk keperluan Teknik dengan Sistem Klasifikasi Unifikasi Tanah

SNI 6371:2015

ttg Persyaratan Perancangan Geoteknik

SNI 8460:2017

MDPJ No.03/M/BM/2024

Definisi

Uji CBR (California Bearing Ratio) adalah pengujian laboratorium atau lapangan untuk menentukan kekuatan (daya dukung) relatif suatu material tanah atau lapisan perkerasan bawah dibandingkan dengan material standar. Uji ini menilai seberapa besar tahanan penetrasi terhadap pelat piston silinder. Umum digunakan untuk:

  • Tanah dasar (subgrade)
  • Timbunan pilihan
  • Lapis fondasi bawah (subbase)
  • Lapis pondasi agregat (base course)

Manfaat1

Note

Indikator Teknis Uji Marshall yang Berhubungan dengan Dugaan Fraud

MDPJ 2024

βœ… Checklist Ringkas Auditor Saat Evaluasi FWD (Investigatif)

πŸ“ Jumlah dan Jarak Titik Uji FWD yang Direkomendasikan

πŸ“ Lokasi Pengetesan FWD di Badan Jalan

🎯 Strategi Penempatan Titik Uji dalam Audit Investigatif

Kesimpulan

Geotextile / Geocell

🧡 Geotekstil / Geofabric Lapisan pemisah & penstabil tanah dasar πŸ“˜ Geotekstil adalah material sintetis tipis dan kuat (seperti kain), yang ditempatkan di antara tanah lunak dan lapis pondasi agregat (LFA Kelas B) untuk mencegah pencampuran material dan meningkatkan kestabilan tanah.

Penentuan Tingkat Kerusakan (Sedang atau Berat)

Loam (Liat/Geluh)

Tekstur gemburWarna coklat keabu-abuan Mudah dipadatkan

Campuran lempung, lanau, dan pasir dalam komposisi seimbang, ideal untuk pertanian dan cukup stabil untuk konstruksi ringan.

Kondisi Lapangan

Definisi

Masih bisa digunakan sebagai subgrade jika dipadatkanJika kandungan lempung tinggi β†’ perlu stabilisasi Tidak sebaik pasir, tapi jauh lebih baik daripada gambut atau lanau murni

Implikasi terhadap jalan

Karakteristik

🎯 Mengapa SPT Penting Bagi Auditor Investigatif? βœ… Menilai kecocokan desain struktur jalan dengan kondisi tanah sebenarnya βœ… Menguji klaim pekerjaan seperti: timbunan, stabilisasi tanah, penggunaan geotekstil βœ… Membantu menemukan indikasi rekayasa data atau laporan teknis fiktif βœ… Digunakan untuk membaca kondisi lapangan yang tersembunyi di bawah permukaan

Grain Size Analysis adalah tes laboratorium untuk mengetahui ukuran butiran tanah, apakah tanah itu terdiri dari kerikil, pasir, lanau, atau lempung.

Tujuan

Definisi

Metode Uji

Keterkaitan dengan Konstruksi Jalan

Contoh Nilai Umum

Tanah asli dengan perbaikan tanah dasar atau timbunan pilihan (jika dibutuhkan)

Subgrade atau tanah asli adalah lapisan tanah eksisting di lokasi proyek yang menjadi fondasi awal dari seluruh struktur perkerasan jalan. Bila kondisi tanah asli tidak memenuhi syarat teknis (misalnya terlalu lunak, plastisitas tinggi, atau CBR rendah), maka perlu dilakukan perbaikan tanah dasar berupa pengerasan, stabilisasi, atau penambahan timbunan pilihan.

πŸ”¬ Pengujian Relevan

  • Uji CBR tanah asli (lapangan dan lab)
  • Uji kepadatan lapangan
  • Uji kadar air, batas Atterberg (LL, PL, PI)
  • Uji klasifikasi tanah (AASHTO atau USCS)

LFA Kelas A / CTB

LFA (Lapis Fondasi Agregat) Kelas A atau CTB (Cement Treated Base) adalah lapisan fondasi bawah (subbase atau base) yang dibuat dari campuran agregat dan semen portland, kemudian dipadatkan untuk memperoleh kekuatan struktural tinggi. Lapisan ini berfungsi sebagai penopang utama bagi lapisan beraspal di atasnya.

πŸ”¬ Pengujian Relevan

  • Uji kadar semen
  • Uji kuat tekan tak terbatas (UCS – Unconfined Compressive Strength)
  • Uji kepadatan lapangan (sand cone test)
  • Uji ketebalan lapangan (core drill)

MDPJ 2024

Checklist Pemeriksa

Checklist 4

Checklist 3

Checklist 2

checklist 1

Indikasi Fraud atau Penyimpangan Kontrak

Deteksi Kondisi Struktural & Kualitas Pekerjaan

Verifikasi Ketebalan Lapisan

Hubungan dengan Perkerasan Jalan πŸ”Έ N-SPT rendah (<10) β†’ Tanah lunak β†’ perlu perkuatan, stabilisasi, atau penggantian πŸ”Έ N-SPT tinggi (>15) β†’ Tanah padat β†’ lebih stabil sebagai subgrade πŸ”Έ Membantu menentukan daya dukung tanah, tebal perkerasan, dan perlunya geotekstil atau pemadatan tambahan πŸ”Έ Data SPT juga digunakan dalam analisis potensi penurunan (settlement) atau likuefaksi pada tanah berpasir jenuh air

BERIKUT video PRAKTEK tentang teori pengetesan GEORADAR (GPR) pada konstruksi jalan

Parameter Output Pengujian

Buku Saku ini dibuat untuk

πŸ”Ή Untuk kelulusan Latsar CPNS BPK TA 2024 Sebagai salah satu bentuk aktualisasi dalam proses pelatihan dasar calon ASN di BPK. πŸ”Ή Membantu pemeriksa non-teknik sipil Memberikan pemahaman dasar tentang teori dan praktik pengujian konstruksi jalan secara sederhana. πŸ”Ή Mendukung tugas pemeriksaan Agar pemeriksa mampu menilai dan memahami dokumen teknis yang berkaitan dengan pekerjaan jalan dalam konteks audit. πŸ”Ή Membuktikan bahwa materi teknis bisa menarik Disajikan dengan cara yang interaktif, visual, dan mudah dipahamiβ€”tidak kaku dan tidak membosankan. πŸ”Ή Menjadi referensi pembelajaran yang praktis Buku ini dirancang agar bisa digunakan kembali dalam pelatihan internal maupun pekerjaan lapangan. πŸ”Ή Contoh inovasi ASN dalam pembelajaran digital Membuka wawasan bahwa konten edukatif dapat dikemas secara kreatif dengan teknologi digital gratis.

Berat Volume Tanah

Definisi

Keterkaitan dengan Konstruksi Jalan

Satuan

Rumus