Want to create interactive content? It’s easy in Genially!

Get started free

VIRTUAL TOUR

Okti Rahmawati

Created on May 8, 2025

Start designing with a free template

Discover more than 1500 professional designs like these:

Transcript

Kompetensi

Capaian Pembelajaran :

Pengguna diharapkan memiliki pemahaman yang baik tentang konsep dasar odori dan fungsinya dalam budaya Jepang, mampu mengenali berbagai jenis tarian tradisional beserta ciri khasnya, serta memahami elemen pendukung seperti kostum dan alat musik. Selain itu, pengguna juga dapat menginterpretasi informasi visual dan teks terkait odori secara tepat, serta mengembangkan sikap apresiatif terhadap keberagaman budaya Jepang melalui proses pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.

Kompetensi

Tujuan Pembelajaran :

  • Menjelaskan secara singkat apa itu odori dan bagaimana peranannya dalam budaya masyarakat Jepang.
  • Menyebutkan nama-nama tari tradisional Jepang serta daerah asal atau konteks kemunculannya.
  • Mengidentifikasi kostum, alat musik, dan elemen pendukung yang umum digunakan dalam pertunjukan odori.
  • Memahami isi materi berupa teks, gambar, atau video yang menjelaskan odori secara informatif.
  • Menumbuhkan minat serta rasa ingin tahu terhadap budaya Jepang sebagai bentuk pembelajaran lintas budaya.

Pilih materi

Sejarah Singkat Odori
Jenis Odori
Pengertian Odori
Kostum Penari
Iringan Musik

Apa itu Odori?

"Odori" (踊り) adalah kata dalam bahasa Jepang yang berarti "tarian". Dalam konteks budaya Jepang, odori merujuk pada tarian tradisional yang telah diwariskan turun-temurun. Tarian ini tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga memiliki makna spiritual, sosial, dan estetika yang mendalam. Tarian odori sering kali dipentaskan dalam acara keagamaan, festival, maupun pertunjukan teater.

Sejarah singkat Odori

Sejarah odori di Jepang dapat ditelusuri hingga periode Heian (794–1185), ketika tarian digunakan dalam upacara istana dan ritual keagamaan. Pada masa Edo (1603–1868), tarian menjadi lebih populer di kalangan masyarakat umum dengan kemunculan kabuki odori dan Nihon Buyō, yang merupakan bentuk tari klasik Jepang yang berkembang dari panggung kabuki.

Sejarah Singkat Odori

Jenis tarian lain seperti Bon Odori berkembang sebagai bagian dari perayaan musim panas (Obon), di mana masyarakat menari bersama untuk menghormati arwah leluhur. Odori kemudian menjadi bagian penting dari banyak festival lokal di seluruh Jepang, dan terus dilestarikan hingga kini sebagai warisan budaya yang hidup.
Yosakoi
Kabuki
Bon Odori
Eisa Odori

JENIS

odori

Nihon Buyo
Gujo Odori
Kasa Odori
Awa Odori

Kabuki

Kabuki (歌舞伎) adalah bentuk teater tradisional Jepang yang menggabungkan drama, tari, dan musik dalam pertunjukan yang sangat bergaya dan penuh warna. Tarian ini sudah ada di Negeri Sakura sejak tahun 1603. Setiap gerak tari kabuki diyakini merupakan simbol kearifan hidup, kritik sosial, dan aktualisasi diri manusia selaku makhluk hidup. Selain sebagai warisan budaya Jepang, tarian ini juga dinobatkan sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Non-Bendawi Manusia oleh UNESCO.

Yosakoi Odori

Yosakoi Odori adalah tarian tradisional Jepang yang energik dan dinamis, menggabungkan gerakan tari tradisional dengan musik modern. Tarian ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1954 di Kota Kōchi, Prefektur Kōchi, sebagai upaya untuk membangkitkan semangat dan ekonomi kota pasca Perang Dunia II. Nama "Yosakoi" berasal dari dialek Tosa yang berarti "datanglah malam ini".

Bon Odori

Bon Odori adalah tarian tradisional Jepang yang dilakukan selama Festival Obon (pertengahan Agustus), sebuah perayaan untuk menghormati roh leluhur yang kembali ke dunia. Tarian ini memiliki sejarah yang panjang, dimulai sejak abad ke-13, ketika awalnya tarian ini dilakukan sebagai bagian dari ritual Buddhis untuk menyambut roh-roh leluhur. Tarian ini sekarang dilaksanakan diseluruh Jepang dan dilakukan secara massal dalam lingkaran besar di lapangan atau kuil.

Nihon Buyo

Nihon Buyo (日本舞踊) adalah tarian klasik Jepang yang menggabungkan elemen-elemen dari teater tradisional seperti Noh dan Kabuki. Tarian ini berkembang pada periode Edo (1603–1868) dan menjadi bentuk seni pertunjukan yang halus dan terstruktur. Istilah "Nihon Buyo" pertama kali digunakan oleh budayawan Tsubouchi Shōyō pada periode Meiji (1868–1912) untuk menyebut tarian yang dipentaskan di panggung umum .

Awa Odori

Awa Odori (阿波踊り) adalah tarian tradisional asal Prefektur Tokushima, Jepang, yang ditampilkan selama perayaan Obon untuk menghormati arwah leluhur. Tarian ini pertama kali dikenal pada tahun 1586 saat perayaan pembukaan Kastil Tokushima oleh Daimyō Hachisuka Iemasa, yang kemudian dikenal sebagai "Tarian Orang Gila".

Gujō Odori

Gujo Odori (郡上おどり) adalah festival tari tradisional Jepang yang berlangsung selama 32 malam dari pertengahan Juli hingga awal September di Gujō Hachiman, Prefektur Gifu dikenal sebagai tarian rakyat yang paling panjang di Jepang (bisa menari semalaman). Festival ini telah ada sejak Zaman Edo (1603–1867) dan bertujuan untuk mempersatukan masyarakat tanpa memandang status sosial. Gujo Odori diakui sebagai Aset Penting Budaya Rakyat Nonbendawi oleh Pemerintah Jepang sejak 20 Desember 1996.

Kasa Odori

Kasa Odori adalah salah satu bentuk odori atau tarian rakyat tradisional Jepang yang menggunakan payung berhias lonceng sebagai properti utama. Tarian ini konon sudah ada sejak Zaman Edo, tepatnya pada tahun 1603-1867 Masehi. Tarian ini kini lazim dihelat pada Shan-Shan Ang, sebuah festival musim panas yang lazim dihelat di Prefektur Tottori Timur. Tari yang dilakoni pria dan wanita ini konon merupakan bentuk permintaan kepada Tuhan agar hujan segera turun.

Eisa Odori

Eisa (エイサー) adalah tarian tradisional Okinawa yang ditampilkan saat Obon untuk menyambut dan mengantar arwah leluhur. Pemuda-pemudi menari sambil memainkan taiko (drum) seperti ōdaiko, shimedaiko, atau paaranku, tergantung daerahnya. Ada juga bentuk tertua bernama teodori tanpa iringan drum. Kini, Eisa berkembang menjadi sōsaku eisa (kreatif), dengan elemen musik pop dan kostum modern.

Kostum Penari

Yukata (浴衣)

  • Baju tradisional Jepang dari bahan katun ringan.
  • Warna dan motif disesuaikan dengan tema festival atau kelompok tari.
  • Untuk perempuan: sering dihias dengan motif bunga, kipas, atau pola geometris tradisional.
  • Untuk laki-laki: biasanya warna lebih gelap dan desain lebih sederhana.

Obi (帯)

  • Sabuk lebar untuk mengikat yukata.
  • Bisa berwarna kontras untuk memberikan aksen.
  • Model ikatan obi bisa bervariasi tergantung gaya tarian atau usia penari.

Hachimaki (鉢巻き)

  • ikat kepala tradisional Jepang yang biasanya berupa sehelai kain panjang dan sempit yang diikatkan di dahi. Fungsinya bisa bersifat praktis maupun simbolis.
  • Penari mengenakan hachimaki untuk menunjukkan identitas grup dan semangat kebersamaan.
  • Bisa dipadukan dengan warna atau motif kostum lainnya.

Kostum Penari

Iringan Odori

Taiko (太鼓)

Tsuzumi (鼓)

Shamisen (三味線)

Genderang besar, menciptakan ritme utama dan semangat. Ada berbagai ukuran dan jenis.
Gendang kecil berbentuk jam pasir, ditepuk-tepuk dengan tangan.
Gitar tradisional berdawai tiga. Menghasilkan suara khas yang tajam dan ritmis.

Spin the wheel!

ODORI NO SEKAI

putar well

NOTES:Jika jawaban benar, maka langsung spin kembali untuk melanjutkan ke pertanyaan berikutnya. Jika jawaban salah, sudah otomatis akan mengulang pertanyaanya.

0 POINTS
FOR 25 POINTS

Ikat kepala tradisional Jepang yang biasanya berupa sehelai kain panjang dan sempit yang diikatkan di dahi disebut?

Hachimaki

Amigasa

Obi

25 POINTS
RIGHT!

Keep spinning the wheel!

25 POINTS
FOR 100 POINTS

Sabuk lebar untuk mengikat Yukata disebut?

Geta

Amigasa

Obi

125 POINTS
RIGHT!

Keep spinning the wheel!

125 POINTS
FOR 75 POINTS

Gambar di samping bernama?

Sensu

Kincaku

Uchiwa

200 POINTS
RIGHT!

Keep spinning the wheel!

200 POINTS
FOR 250 POINTS

Istilah apa yang pertama kali digunakan oleh budayawan Tsubouchi Shōyō pada masa Meiji (1868–1912)

Kabuki

Nihon Buyo

Onikenbai

450 POINTS
RIGHT!

Keep spinning the wheel!

450 POINTS
FOR 50 POINTS

Yosakoi Odori adalah tarian yang berasal dari Prefektur Tottori.

Salah

Benar

450 POINTS
RIGHT!

Keep spinning the wheel!

500 POINTS
FOR 500 POINTS

Tarian tradisional asal Prefektur Tokushima yang ditampilkan selama perayaan Obon untuk menghormati arwah leluhur disebut?

Gujo Odori

Awa Odori

Eisa Odori

1000 POINTS
CONGRATULATIONS!

Choose your prize:

Pet

Box

Travel

1000 POINTS
CONGRATULATIONS!

Choose your prize:

Pet

Box

Travel

1000 POINTS
CONGRATULATIONS!

Choose your prize:

Pet

Box

Travel

THE BOX IS EMPTY
1000 POINTS
CONGRATULATIONS!

Choose your prize:

Pet

Box

Travel

TRY AGAIN!

YOSAKOI
KABUKI
BON ODORI
GUJO ODORI
AWA ODORI
NIHON BUYO
KASA ODORI
EISA ODORI
Kinchaku (巾着) — Tas Kain Kecil

Fungsi dalam Tarian:

  • Digunakan sebagai properti pelengkap kostum, terutama dalam pertunjukan dengan tema kehidupan sehari-hari tradisional Jepang.
  • Penari perempuan sering kali menggantungkan kinchaku di pergelangan tangan atau membawa di tangan sebagai simbol feminin dan keanggunan.
  • Dalam festival, kinchaku juga dipakai untuk menyimpan kipas, handuk kecil, atau hadiah kecil.

Tas kecil tradisional Jepang yang bisa ditarik dengan tali di bagian atas. Biasanya terbuat dari kain katun, sutra, atau brokat, dan digunakan oleh pria dan wanita sebagai tempat barang pribadi atau hiasan.

Jenis Acara yang Menggunakan:

  • Bon Odori (sebagai bagian dari kostum yukata)
  • Pertunjukan anak-anak
  • Acara formal bernuansa tradisional

Ciri khas: Modern, dinamis, kostum berwarna cerah, dan biasa dibawakan secara berkelompok saat festival dengan penuh semangat. Penari membawa naruko (alat bunyi dari kayu). Keunikan: Gabungan tradisi dan modern (hip-hop, jazz, dll.), banyak diadopsi di berbagai kota besar.

Fungsi dalam Tarian:

  • Sebagai properti gerakan yang memperindah tarian dengan bukaan dan kibasan anggun.
  • Menyimbolkan angin, keindahan, keanggunan, atau elemen alam seperti bunga yang mekar.
  • Digunakan untuk menekankan irama dan arah gerakan, misalnya membuka kipas sambil melangkah mundur atau berputar.

Sensu (扇子) — Kipas Lipat

Jenis Tarian yang Menggunakan:

  • Nihon Buyou (日本舞踊)
  • Bon Odori tertentu
  • Tarian pertunjukan festival dan panggung tradisional

Anggota Kelompok:

Rizka Alfina D.NIM : 2302422008

Okti Rahmawati NIM : 2302422004

Nurul HikmahNIM : 2302422012

Destri Aninda IrsaniNIM : 2302422040

  • Menentukan dinamika tari: cepat/lambat, riang/syahdu.
  • Membentuk suasana festival: membangkitkan semangat kebersamaan.
  • Sebagai identitas daerah: lagu dan musik mencerminkan budaya lokal.

Hachimaki (鉢巻き)

  • ikat kepala tradisional Jepang yang biasanya berupa sehelai kain panjang dan sempit yang diikatkan di dahi. Fungsinya bisa bersifat praktis maupun simbolis.
  • Penari mengenakan hachimaki untuk menunjukkan identitas grup dan semangat kebersamaan.
  • Bisa dipadukan dengan warna atau motif kostum lainnya.

Fungsi dalam Tarian:

  • Digunakan sebagai properti ekspresif, misalnya untuk menirukan gerakan angin, menyapa penonton, atau menari berkelompok dengan irama yang seragam.
  • Sebagai alat identitas kelompok; uchiwa bisa dicetak dengan logo grup tari, nama festival, atau pesan semangat.
  • Dapat digunakan untuk interaksi dengan penonton di festival musim panas (natsu matsuri).

Uchiwa (団扇) — Kipas Bundar

Uchiwa adalah kipas tangan datar dan tidak bisa dilipat. Bentuknya biasanya bundar atau agak oval dengan pegangan lurus dari bambu atau plastik. Dalam konteks festival, uchiwa sering kali menjadi alat promosi atau simbol identitas.

Jenis Acara yang Menggunakan:

  • Bon Odori
  • Festival musim panas
  • Parade dan atraksi jalanan

Nihon Buyo menonjolkan gerakan yang anggun dan terkontrol, dengan ekspresi wajah yang mendalam. Penari sering menggunakan aksesori seperti kipas dan sapu tangan, serta mengenakan kostum tradisional yang indah. Tarian ini juga menggabungkan unsur drama, di mana penari tidak hanya menari tetapi juga bercerita melalui gerakan tubuh

Gerakan tari Awa Odori terdiri dari dua gaya utama, yaitu Nagashi yang tenang untuk tarian siang, dan Zomeki yang enerjik untuk tarian malam. Penari mengenakan yukata berwarna cerah dan topi bambu tradisional (tokin). Alat musik yang digunakan dalam tarian ini termasuk shamisen, taiko, shinobue, dan kane. Lagu tradisional Awa Yoshikono yang dinyanyikan memiliki lirik khas, seperti "Odoru ahou ni miru ahou" ("Penari bodoh, penonton bodoh").

Ciri khasnya adalah tarian melingkar mengelilingi yagura (menara kecil), sebagai bentuk penghormatan untuk roh leluhur. Gaya bervariasi menurut daerah, contoh: Tokyo Ondo, Tanko Bushi (Kyushu), Soran Bushi (Hokkaido).

Ciri khas dari Eisa odori adalah menggunakan drum tradisional seperti odaiko (drum besar), shime-daiko (drum sedang), dan paranku (drum kecil); kostum berwarna cerah; formasi dan gerakan dinamis; dan Tradisi Eisa biasanya dilestarikan oleh kelompok pemuda lokal (seinenkai).

Kabuki memiliki ciri khas seperti semua peran yang dimainkan oleh aktor pria, termasuk tokoh wanita; penggunaan kostum mewah dan riasan wajah tebal (kumadori); iringan musik tradisional seperti shamisen dan taiko; serta panggung unik dengan jalur hanamichi dan mekanisme berputar.

Cara Memakai Obi Cewe

Cara Memakai Obi Cowo

Bon Odori
Awa Odori

Lagu-lagu khas daerah Tokushima dengan teriakan khas:阿波踊りは「踊る阿呆に見る阿呆、同じ阿呆なら踊らにゃ損損」(Odoru ahou ni miru ahou, onaji ahou nara odoranya son son)“Yang menari dan yang menonton sama-sama bodoh, kalau begitu lebih baik ikut menari!”

  • 「炭坑節」(Tankō Bushi) – lagu kerja tambang dari Kyushu.
  • 「東京音頭」(Tōkyō Ondo) – lagu perayaan musim panas dari Tokyo.

Cara memakai yukata cewe

Dalam tarian Kasa Odori, para penari mengenakan yukata berwarna cerah dan menari sambil membawa payung kertas yang dihiasi lonceng kecil, sehingga menghasilkan suara gemerincing saat digerakkan. Gerakan tariannya anggun dan terkoordinasi, biasanya dibawakan secara berkelompok, dengan iringan musik tradisional Jepang yang khas.

Geta (下駄) atau Zōri (草履)

  • Alas kaki tradisional dari kayu atau jerami.
  • Dikenakan dengan kaus kaki putih (tabi) jika diperlukan, terutama dalam acara yang lebih formal.

Gujo Odori menampilkan sepuluh jenis tarian tradisional, termasuk Kawasaki dan Harukoma, yang mudah diikuti oleh pemula. Tarian dilakukan dengan formasi melingkar di sekitar panggung terbuka, diiringi musik o-hayashi yang terdiri dari shamisen, taiko, shakuhachi, dan vokal. Setiap malam diakhiri dengan lagu penutup berjudul Matsusaka

Amigasa (編み笠

Topi tradisional Jepang yang terbuat dari bahan anyaman seperti bambu, jerami padi (wara), atau rotan, berbentuk kerucut datar atau sedikit melengkung. Secara harfiah: 編み (ami) = anyaman 笠 (gasa/kasa) = topi lebar

AMIGASA DALAM TARI AWA ODORI

  • Penari wanita: Memakai yukata warna cerah, obi lebar, dan amigasa yang dipasang miring untuk menambah keanggunan gerak.
  • Fungsi estetika: Saat penari bergerak, amigasa menciptakan bayangan di wajah dan menambah kesan dramatis serta elegan.

DOSEN PENGAMPU:

1. Yanuar Lutfi Rohman, S.Pd., M.Pd. 2. Dany Buyung Yudha Prasetya, S.Pd., M.Pd.

Cara Memakai Yukata Cewe