Want to create interactive content? It’s easy in Genially!

Get started free

MATERI SISTEM EKSRESI

Peserta PPG 05849

Created on April 23, 2025

Start designing with a free template

Discover more than 1500 professional designs like these:

Transcript

Sistem Ekskresi

Ayo pelajari lebih jauh tentang sistem Ekskresi pada manusia,

Start

pERTEMUAN 1

organ Ginjal & pembentukan urin

pERTEMUAN 2

Organ kulit & produksi keringat

pERTEMUAN 3

Organ hati & pemecahan darah

pERTEMUAN 4

Gangguan sistem ekskresi

Pengertian sistem ekskresi

Kulit
Paru-paru
Hati
Ginjal

Sistem ekskresi adalah sistem dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme dan zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh, seperti urea, karbon dioksida,air, dan garam mineral. Zat-zat sisa tersebut bersifat toksik jika dibiarkan menumpuk, sehingga perlu dikeluarkan agar keseimbangan internal (homeostasis) tetap terjaga.

Bagian-bagian ginjal dan fungsinya

Fungsi utama ginjal adalah....

Ginjal adalah organ berbentuk seperti kacang yang terletak di rongga perut bagian belakang.

Kapiler darah
Kaliks
Kelenjar adrenal
Arteri renalis
Korteks
Ginjal
Ureter
Vena Renalis
Kapsul fibrous
Pelvis renalis
Kandung kemih
Ureter
Medulla

Proses pembentukan urin

Augmentasi

Reabsorpsi

Filterasi

Bagian-bagian KULIT dan fungsinya

Kulit adalah organ terluar dari tubuh manusia yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh dan berfungsi sebagai pelindung utama dari berbagai gangguan eksternal seperti kuman, sinar matahari, serta suhu ekstrem.

Rambut
Epidermis

Fungsi utama kulit adalah....

Jaringan syaraf
Dermis
Kelenjar keringat
Arteri
Hipodermis
Vena
Akar rambur
Jaringan adiposa

MEKANISME KELUARNYA KERINGAT

Bagian-bagian HATI dan fungsinya

Fungsi utama hati adalah....

Hati adalah organ vital terbesar dalam tubuh manusia yang terletak di bagian kanan atas rongga perut, tepat di bawah diafragma. Organ ini memiliki warna merah kecokelatan dan berat sekitar 1,4 – 1,6 kg pada orang dewasa. Hati memiliki beragam fungsi penting, mulai dari metabolisme, detoksifikasi, hingga produksi empedu, yang menjadikannya sangat krusial untuk kelangsungan hidup.

Kantong empedu
Arteri
Saluran empedu
Vena

PROSES PEMECAHAN SEL DARAH MERAH

gangguan sistem ekskresi

Jerawat
Biang Keringat
Sirosis hati
Hepatitis
Diabetes Mellitus
Kanker Ginjal
Diabetes Insipidus
Batu Ginjal
Nefritis
Albuminaria
Hematuria

upaya pencegahan gangguan sistem ekskresi

Minum air putih yang cukup

Konsumsi obat dengan resep dokter

Mendapatkan vaksinasi hepatitis

Menjaga pola makan sehat

Gaya hidup sehat

Melakukan pemeriksaan kesehatan

Berolahraga

Diabetes mellitus

Diabetes mellitus memengaruhi sistem ekskresi karena kadar gula darah yang tinggi dapat merusak ginjal. Gejalanya termasuk sering buang air kecil, haus berlebih, dan penurunan berat badan. Penyebab utamanya adalah kekurangan insulin atau resistensi insulin karena gaya hidup. Penanganannya berupa pengaturan pola makan, olahraga, obat-obatan, atau suntikan insulin.

Filterasi (Penyaringan)
Terjadi di glomerulus, yaitu bagian dari nefron. Pada tahap ini, darah disaring untuk memisahkan zat-zat sisa metabolisme seperti urea, garam, dan air dari komponen darah yang masih dibutuhkan tubuh. Cairan yang dihasilkan yaitu Filtrat glomerulus (urin primer).

hematuria

Hematuria adalah adanya darah dalam urin, ditandai dengan urin yang berwarna merah muda atau merah tua. Ini bisa disebabkan oleh infeksi saluran kemih, batu ginjal, atau cedera. Penanganan tergantung penyebabnya, bisa berupa antibiotik, pembedahan batu ginjal, atau terapi lainnya sesuai diagnosis dokter.

Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus (otak). Hipotalamus dapat menghasilkan enzim bradikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Jika hipotalamus mendapat rangsangan, misalnya berupa perubahan suhu pada pembuluh darah.

biang keringat

Biang keringat adalah gangguan kulit karena saluran keringat tersumbat, biasanya terjadi saat cuaca panas atau lembap. Gejalanya berupa ruam merah dan rasa gatal atau perih. Penyebab utamanya adalah keringat berlebih dan pakaian yang tidak menyerap keringat. Cara mengatasinya dengan menjaga kulit tetap kering, memakai pakaian longgar, dan mandi teratur.

Augmentasi/Sekresi (Pengeluaran)
Terjadi di tubulus distal. Zat-zat sisa yang masih berada dalam darah seperti ion hidrogen, kalium, dan zat toksik disekresikan ke dalam tubulus untuk dibuang bersama urin. Cairan yang dihasilkan yaitu urin sesungguhnya (urin akhir)

BAtu ginjal

Batu ginjal terjadi karena penumpukan mineral dan garam dalam ginjal yang mengkristal. Gejalanya berupa nyeri hebat di pinggang, nyeri saat buang air kecil, dan urin berdarah. Penyebabnya bisa karena kurang minum, konsumsi garam berlebih, atau gangguan metabolisme. Penanganannya mulai dari minum banyak air, terapi gelombang kejut, hingga operasi jika batu berukuran besar.

Hepatitis

Hepatitis adalah peradangan pada hati yang dapat disebabkan oleh virus (seperti hepatitis A, B, atau C), alkohol, atau obat-obatan. Gejalanya meliputi kulit dan mata menguning, mual, dan nyeri perut. Penanganan tergantung jenis hepatitisnya, bisa dengan antivirus, pola makan sehat, dan istirahat cukup.

kanker ginjal

Kanker ginjal terjadi ketika sel-sel ginjal tumbuh tidak terkendali. Gejalanya antara lain darah dalam urin, nyeri di punggung bagian bawah, dan kelelahan. Penyebabnya belum pasti, tetapi faktor risiko meliputi merokok, obesitas, dan riwayat keluarga. Penanganan umumnya melalui operasi pengangkatan tumor, kemoterapi, atau terapi target.

sirosis Hati

Sirosis hati adalah kerusakan hati kronis yang menyebabkan jaringan parut menggantikan jaringan hati normal. Gejalanya termasuk kelelahan, pembengkakan perut, dan perdarahan. Penyebab utamanya adalah konsumsi alkohol berlebihan atau hepatitis kronis. Penanganan meliputi menghentikan penyebab, pengobatan simtomatik, dan transplantasi hati pada kasus berat.

Diabetes insipidus

Berbeda dari diabetes mellitus, diabetes insipidus terjadi karena gangguan hormon ADH yang menyebabkan ginjal tidak dapat menyerap air dengan baik. Gejalanya adalah buang air kecil sangat sering dan rasa haus terus-menerus. Penyebabnya bisa karena gangguan pada hipotalamus atau kelenjar pituitari. Penanganannya dengan terapi hormon ADH dan pengaturan cairan.

Diteruskan oleh saraf simpatik ke kelenjar keringat. Selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian mengirimnya ke permukaankulit dalam bentuk keringat.

Jerawat

Jerawat terjadi akibat penyumbatan pori-pori oleh minyak dan sel kulit mati yang biasanya dikeluarkan oleh kelenjar ekskresi kulit. Gejalanya berupa bintik merah, komedo, atau benjolan bernanah di wajah dan tubuh. Penyebabnya termasuk perubahan hormon, stres, dan kebersihan kulit. Penanganannya dengan pembersih khusus, obat oles, dan menjaga pola makan.

Reabsorpsi (penyerapan kembali)
Terjadi di tubulus proksimal. Zat-zat yang masih berguna bagi tubuh seperti air, glukosa, dan asam amino diserap kembali ke dalam darah. Cairan yang dihasilkan yaitu Urin sekunder (hasil sementara setelah penyerapan kembali)

Nefritis

Nefritis adalah peradangan pada nefron ginjal, khususnya di bagian glomerulus. Gejalanya meliputi pembengkakan pada wajah dan kaki, urin berwarna gelap, dan tekanan darah tinggi. Penyebab utama biasanya infeksi bakteri, terutama setelah infeksi tenggorokan. Penanganan dilakukan dengan pemberian antibiotik, diet rendah garam, dan pengawasan ketat terhadap tekanan darah.

Albuminaria

Albuminaria adalah kondisi di mana protein albumin terdeteksi dalam urin, menandakan adanya kerusakan pada glomerulus ginjal. Gejalanya tidak selalu tampak jelas, tetapi bisa disertai bengkak pada tubuh dan urin berbusa. Penyebabnya adalah penyakit ginjal kronis atau tekanan darah tinggi. Penanganannya mencakup pengendalian tekanan darah dan diet rendah protein.