Want to create interactive content? It’s easy in Genially!

Reuse this genially

PPT PPKN

23. Agus Arya

Created on February 2, 2023

Kelompok 4

Start designing with a free template

Discover more than 1500 professional designs like these:

Audio tutorial

Pechakucha Presentation

Desktop Workspace

Decades Presentation

Psychology Presentation

Medical Dna Presentation

Geometric Project Presentation

Transcript

Persatuan & Kesatuan Indonesia

Dinamika Persatuan & Kesatuan

Dinamika persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam perwujudannya sangat kuat. Pernah terjadi berbagai bentuk pemberontakan dan segala bentuk upaya untuk memisahkan diri dari NKRI. kedinamisan bangsa Indonesia tersebut telah dimulai sejak Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaannya. Maka dalam peristiwa ini Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), tidak bisa lepas dari sejarah Indonesia. Kemudian sehari setelah proklamasi kemerdekaan, tepatnya tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mulai menggelar sidang untuk menetapkan tiga keputusan penting, yakni menetapkan UUD 1945, memilih presiden dan wakil presiden, dan membentuk KNIP untuk membantu presiden. Dari situlah dinamika persatuan dan kesatuan bangsa dimulai dan terus berlanjut dari masa ke masa dengan berbagai bentuk seperti berikut ini:

Anggota KElompok

Dinamika Persatuan & Kesatuan

By; Inaa Basreng

Revolusi kemerdekaan

Orde Baru

By : Agus Aja

By; Tri Oka Nih

Masa reformasi

Masa Republik Indonesia Serikat

By : Marsha Eaa

By : Arka Kull

Masa Demokrasi Liberal

Faktor pendorong

By : Apinn

By : Rizka Khol

Faktor penghambat

masa Orde Lama

By ; Riganjar

By ; hah Andika ???

Revolusi Kemerdekaan

periode terpenting dalam perjalanan sejarah Bangsa Indonesia. Periode ini dimulai dari kekalahan bala tentara Jepang terhadap sekutu, Proklamasi kemerdekaan hingga perlawanan terhadap pendudukan NICA yang membonceng sekutu, baik perlawanan melalui jalur atau fisik. Perjuangan diplomasi memepertahankan kemerdekaan RIS. Pada periode ini terjadi sebuah konflik bersenjata dan pertentangan diplomasi antara Republik Indonesia yang baru lahir melawan Kerajaan Belanda yang dibantu oleh pihak Sekutu, diwakili oleh Inggris. Rangkaian peristiwa ini terjadi mulai dari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Kerajaan Belanda pada 29 Desember 1949. Meskipun demikian, gerakan revolusi itu sendiri telah dimulai pada tahun 1908, yang saat ini diperingati sebagai tahun dimulainya kebangkitan nasional Indonesia. Karena sengitnya perlawanan bersenjata serta perjuangan diplomatik, Belanda berhasil dibuat tertekan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.

Masa Republik Indonesia Serikat

Masa Republik Indonesia Serikat berlangsung sejak 27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950. Presiden Republik Indonesia Serikat pada masa ini adalah Soekarno dan Drs. Masa ini, para menteri bertanggung jawab kepada Perdana Menteri. Presiden pada masa ini adalah kepala negara yang tidak didampingi oleh seorang wakil presiden berdasarkan konstitusi RIS. Pada masa ini Indonesia masih menggunakan sistem pemerintahan parlementer, dimana kabinet akan bertanggung jawab kepada parlemen dan jika pertanggungjawaban kabinet tidak diterima oleh parlemen maka kabinet harus dibubarkan atau mengundurkan diri. Pemberontakan yang terjadi pada masa ini adalah pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil , Pemberontakan Andi Azis dan Pemberontakan Republik Maluku Selatan . Pada masa Republik Indonesia Serikat ini terjadi dinamika persatuan dan kesatuan bangsa yang diwarnai dengan berbagai pemberontakan, seperti Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil di Bandung, pemberontakan Andi Azis di Makassar dan pemberontakan Gerakan Republik Maluku Selatan .

Masa Demokrasi Liberal Indonesia

dimulai sejak 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959. Indonesia pada masa ini menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia Tahun 1950 (UUDS 1950) yang berlaku sejak tanggal 17 Agustus 1950. UUDS 1950 ini adalah bentuk perubahan dari Konstitusi RIS yang diselenggarakan sesuai dengan Piagam Persetujuan antara pemerintah RIS dan Pemerintah RI pada tanggal 19 Mei 1950 dengan bentuk negara kesatuan Indonesia. Itulah sebabnya Presiden Soekarno memutuskan untuk mengeluarkan Dekrit Presiden tanggal 5 Juli tahun 1959 dengan isi sebagai berikut: *Pembubaran konstituante *Memberlakukan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950 *Pembentukan MPR dan DPA sementara Pada masa ini terjadi berbagai pemberontakan, seperti Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Sulawesi, Aceh, Kalimantan Selatan dan Pemberontakan PRRI/Permesta.

Masa Orde Lama

bangsa Indonesia mengalami banyak perubahan dan pengalaman penting dalam membentuk persatuan dan kesatuan. Ini membantu membentuk persatuan dan kesatuan bangsa dengan menetapkan prinsip-prinsip dasar yang sama bagi seluruh warga negara. Partai politik membantu memperkuat partisipasi warga negara dalam pembuatan kebijakan dan membantu mewujudkan kesatuan dan kerjasama. Ini membantu menghilangkan perbedaan-perbedaan regional dan mempromosikan kesatuan dan kerjasama. Pemerintah Orde Lama berusaha memecahkan konflik dan mempromosikan kesatuan dan kerjasama antar kelompok. Program ini meliputi pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas hidup, dan pembangunan sektor industri dan pertanian.

Masa Orde Baru

adalah rezim yang pernah berkuasa di Indonesia dengan waktu lama, yaitu 32 tahun. Orde baru dimulai pada tahun 1966 hingga 1998 dan dipimpin oleh Jenderal Soeharto. Masa Orde Baru dilatar belakangi dengan Gerakan 30 September 1965 (G30S) ditumpas, yang berdasarkan berbagai bukti yang berhasil dikumpulkan, Partai Komunis Indonesia (PKI) dituding sebagai dalangnya. Hal ini memicu kemarahan rakyat. Bentrokan fisik antara masyarakat yang setia pada Pancasila dan UUD 1945 dengan massa PKI terjadi di Jakarta serta berbagai daerah di seluruh Indonesia. Istilah “Orde Baru” ini diciptakan untuk membedakan periode ini dengan periode Indonesia sebelumnya yang dipimpin oleh Presiden Soekarno.Masa pemerintahan ini berlangsung sejak diterimanya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada 11 Maret 1966 oleh Jenderal Soeharto dan berakhir ketika reformasi terjadi pada tahun 1998. Adapun selama berjalannya rezim ini, Indonesia telah mengubah struktur ekonomi, politik, sosial-budaya, dan bidang lainnya. Namun Sejarah Orde Baru ini banyak sekali diwarnai dengan catatan negatif di bidang politik, HAM, militer, maupun sosial.

Masa Reformasi

Pada Masa Reformasi terjadi banyak perubahan atau amandemen atas Undang-Undang Dasar 1945 menjadi konstitusi yang bersifat konstitusional. Amandemen ini diharapkan dapat membentuk sistem pemerintahan yang lebih baik dan stabil daripada masa-masa sebelumnya. Setelah Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden indonesia dan mulai memasuki masa reformasi, muncul kebijakan yang berhubungan dengan kebebasan berpolitik. Dilakukannya amandemen atau perubahan pada UUD NRI Tahun 1945 pada masa reformasi ini termasuk mengenai penyelenggaraan negara. Masa reformasi Indonesia mengalami lima kali pergantian presiden, yakni B.J. Dilihat dari dinamika persatuan dan kesatuan bangsa di atas adakalanya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia begitu kukuh, tetapi ada pula masa ketika dinamika persatuan dan kesatuan bangsa mendapat ujian ketika dihadapkan oleh berbagai macam gerakan pemberontakan yang ingin memisahkan diri dari NKRI.

Faktor Pendorong

1. Pancasila Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia ini dapat menjadi faktor pendorong persatuan dan kesatuan bangsa.Dalam nilai-nilai Pancasila juga tidak hanya diperuntukkan bagi suku atau penganut agama tertentu saja, melainkan nilai-nilai Pancasila berlaku dan menjadi pedoman hidup rakyat Indonesia tanpa memandang perbedaan suku bangsa, agama, budaya, dan bahasa. 2. Sumpah Pemuda Isi rumusan Sumpah Pemuda memiliki nilai utama, yakni satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yakni Indonesia. Kehadiran Sumpah Pemuda kemudian menjadi sangat penting di tengah gempuran berbagai isu yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, bahkan sampai sekarang. 3. Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna walau berbeda-beda tetap satu jua. Walaupun negara Indonesia adalah bentuk negara yang majemuk dan multikultural, namun tetap tidak terpecah belah, yakni tetap bersatu demi keutuhan NKRI.

Faktor Penghambat

1. Keberagaman Masyarakat Indonesia2. Letak Geografis Indonesia dan Banyaknya Pulau3. Ketidakpuasan Terhadap Ketimpangan Ekonomi4. Munculnya Gejala Etnosentrisme5. Melemahnya Nilai Budaya Bangsa6. Pembangunan Tidak Merata

Antara lain

1. Keberagaman Masyarakat Indonesia

Adanya keberagaman yang dimiliki rakyat Indonesia dapat menjadi penghambat persatuan dan kesatuan bangsa. Terutama apabila tidak diiringi dengan sikap saling menghargai, menghormati, serta adanya toleransi yang telah menjadi karakter khas masyarakat Indonesia. Keberagaman tersebut dapat mengakibatkan munculnya perbedaan pendapat yang memicu lepas kendali, tumbuhnya perasaan kedaerahan yang berlebihan, yang dapat memicu terjadinya konflik antardaerah atau antarsuku bangsa.

2. Letak Geografis Indonesia dan Banyaknya Pulau

Geografis negara Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sejumlah daerah dikhawatirkan memilih memisahkan diri dari NKRI. Daerah tersebut antara lain daerah yang jauh dari pusat, derah perbatasan dengan negara lain, dan daerah yang memiliki kekayaan alam yang besar.

3. Ketidakpuasan Terhadap Ketimpangan Ekonomi

Ketimpangan sosial adalah kondisi dimana ada ketidakseimbangan atau jarak yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang bisa disebabkan oleh perbedaan status sosial, ekonomi, maupun budaya. Perbedaan yang cukup jauh akan memicu terjadinya ketimpangan, mulai dari perlakuan orang sekitar yang berbeda sampai terjadinya resiko ketidakadilan. Bentuk ketimpangan dalam kehidupan sosial sangatlah beragam dan bisa saja dialami secara langsung oleh diri sendiri.

4. Munculnya Gejala Etnosentrisme

Etnosentrisme merupakan sikap menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Pengertian lain Etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budayanya. Orang etnosentris menilai kelompok lain relatif pada kelompok dan kebudayaannya, khususnya jika berkaitan dengan bahasa, perilaku, kebiasaan dan agama. Etnosentrisme ini mungkin terkadang tampak maupun tidak tampak, meskipun ini dianggap sebagai kecendrungan alamiah dari psikologi manusia.

5. Melemahnya Nilai Budaya Bangsa

Nilai-nilai budaya bangsa dapat melemah akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melalui kontak langsung maupun kontak tidak langsung. Kontak langsung antara lain melalui unsur-unsur pariwisata, sedangkan kontak tidak langsung contohnya melalui media cetak atau media elektronik.

6. Pembangunan Tidak Merata

Proses pembangunan yang terpusat di wilayah-wilayah tertentu dapat menimbulkan kesenjangan atau kecemburuan dalam berbagai bidang. Kondisi tersebut apabila tidak diselesaikan dapat memperlemah dan mengbambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia

Kelompok 4

Ni Komang Tri Viana Setia Mahadewi (31)

Alvin Firdausanial Harzen (02)

I Kadek Arka Wiranata (09)

I Kadek Dwi Angga Saputra (10)

I Komang Tri Oka Wijaya (14)

I Putu Angga Shandika Putra (16)

Kadek Agus Arya Purnawan (23)

Luh Putri Marsha Maharani (25)

Ni Made Ayu Rizka Febriyanti (34)

terimakasih