Full screen

Share

Show pages

kelompok 4
wafa nabila khoirunnisa
224308024
levis mega nureska
224308016
arjuna kurniawan kusuma putra
224308010
Muhammad sadiqih asbullah
223308004

Want to create interactive content? It’s easy in Genially!

Reuse this genially

Wesel, Persilangan & Perlintasan

Muhammad Sadiqih Asbullah

Created on December 17, 2022

Over 30 million people create interactive content in Genially

Check out what others have designed:

Transcript

kelompok 4

wafa nabila khoirunnisa

224308024

levis mega nureska

224308016

arjuna kurniawan kusuma putra

224308010

Muhammad sadiqih asbullah

223308004

wesel, persilangan & perlintasan

20. Thanks

19. Jumlah Kecelakaan

18. Perbandingan Perlintasan

17. Perlintasan Tak Sebidang

16. Perlintasan Sebidang

15. Perlintasan

14. Jenis-Jenis Wesel

13. Jenis Penggerak

12. Persilangan Spur

6. Komponen Wesel

index

11. Penggerak

10. Rel Paksa

9. Rel Lantak

8. Jarum & Sayap

7. Lidah Wesel

5. Persyaratan Wesel

4. Wesel

3. Index

2. Judul

1. Team

+ info

wesel

Wesel merupakan konstruksi jalan rel yang digunakan untuk menghubungkan dua jalur rel atau lebih. Jalan rel sendiri merupakan sebutan lain dari jalur lintasan kereta api, atau secara umum biasa disebut dengan “rel” saja. Di sepanjang jalur utama, pada titik-titik tertentu, misalkan di stasiun, dipasang jalur-jalur lain yang terhubung dengan jalur utama agar kereta api dapat berpindah jalur.

1. Kandungan mangaan (Mn) pada jarum monoblok harus berada dalam rentang (11-14)%. 2. Kekerasan pada lidah dan bagian lainnya sekurang-kurangnya sama dengan kekerasan rel. 3. Celah antara lidah dan rel lantak harus kurang dari 3mm 4. Celah antara lidah wesel dan rel lantak pada posisi terbuka tidak boleh kurang dari 125mm. 5. Celah (gap) antara rel lantak dan rel paksa pada ujung jarum 34mm. 6. Jarak antara jarum dan rel paksa (check rail) untuk lebar jalan rel 1067mm: a .untuk wesel rel R 54 paling kecil 1031mm dan paling besar 1043 b. untuk wesel jenis rel yang lain, disesuaikan dengan kondisi wesel 7. Pelebaran jalan rel di bagian lengkung dalam wesel harus memenuhi peraturan radius lengkung 8. Desain wesel harus disesuaikan dengan sistem penguncian wesel

persyaratan wesel

Wesel Terdiri Dari:

  • Lidah
  • Jarum besrta sayap-sayapnya
  • Rel Lantak
  • Rel Paksa
  • Sistem Penggerak

komponen wesel

+ info

Lidah wesel

Wesel mempunyai komponen yang dapat bergerak yang disebut dengan lidah. Lidah mempunyai bagian pangkal disebut Akar Lidah. Terdapat dua jenis lidah, yaitu: a. Lidah berputar. Pada jenis ini lidah mempunyai engsel di akar lidahnya. b. Lidah berpegas. Pada jenis ini akar lidah dijepit sehingga dapat melentur. Baik pada lidah berputar maupun lidah berpegas, ujung lidah dapat dgeser untuk menempel dan menekan pada rel lantak sehingga dapat mengarahkan jalannya kereta api, yaitu dari rel lurus ke rel lurus atau dari rel lurus ke rel bengkok atau dari rel bengkok ke rel lurus. Ujung lidah membentuk sudut yang kecil terhadap rel lantak, disebut Sudut Tumpu (ß). Sudut tumpu dinyatakan dengan tangen, yaitu tangen ß = 1 : m, dengan m antara 25 sampai 100. Lidah A biasanya sebagian lurus selanjutnya bengkok, sedangkan lidah B lurus, kedua lidah ini dihubungkan sesamanya dengan sebatang besi.

+ info

jarum & sayap

Untuk memberikan kemungkinan flens roda kereta api berjalan melalui perpotongan rel-dalam wesel dipasang jarum beserta sayapnya. Rel sayap terletak disabelah jarum, yang berfungsi untuk membantu jarum mendukung roda dan mengarahkan flens roda pada posisi yang tepat sehingga kereta api tetap aman bergerak pada arah yang benar. Agar flens roda dapat lewat maka rel di depan ujung jarum harus terputus. Kemungkinan turunnya roda ke arah bawah pada saat roda berada di atas terputusnya rel tersebut di cegah oleh sayap. Dengan adanya sayap ini maka roda saat berada di atas celah tempat terputusnya rel disangga oleh sayap, apabila lebar jarum sudah 30 mm roda akan disangga oleh jarum. Kemungkinan tertabraknya ujung jarum oleh flens roda kereta api diatasi dengan : a. Ujung jarum dibuat lebih rendah 8 mm dibandingkan dengan permukaan rel. b. Menetapkan jarak antara rel paksa dengan jarum.

rel lantak

Rel lantak adalah rel induk yang tetap, yang berfungsi sabagai sandaran lidah. Agar supaya wesel dapat mengarahkan kereta api pada jalan rel yang dikehendaki maka lidah harus menempel dan menekan rel lantak. Kira-kira 100 cm di depan ujung lidah, rel-rel lantak disambung dengan penyambung sebagai Awal Wesel. Apabila lidah wesel yang satu menyambung maka yang lain memperlihatkan suatu lubang sebagai tempat lewatnya flens roda.

rel paksa

Rel paksa dipasang berhadapan/berseberangan dengan jarum (dan sayapnya). Pada saat roda berada di ujung jarum, di atas terputusnya rel, kemungkinan keluarnya roda ke arah mendatar dicegah dengan rel paksa. Dengan demikian nama “rel paksa” lebih mengarah pada kemampuan rel dimaksud untuk memaksa roda kereta api tidak ke arah mendatar. Karena kegunaan rel paksa yang seperti tersebut di atas maka letak rel paksa ialah berhadapan dengan ujung jarum tempat terputusnya rel berada. Selain itu fungsi rel paksa ini untuk melindungi rel jarum.

penggerak

Gerakan menggeser lidah dilakukan dengan menggunakan batang penarik. Kedua lidah bergerak di atas Pelat Gelincir atau Balok Gelincir yang dipasang secara kuat di atas bantalan-bantalan wesel. Membalik / menggeser / memindahkan posisi wesel pada umumnya dapat dilakukan dengan tiga cara : 1, Manual setempat (mekanik) 2. Manual jarak jauh dengan menggunakan kawat (mekanik) 3. Otomatis jarak jauh dengan menggunakan motor listrik (elektrik)

PERSILANGAN spur

Persilangan spur adalah perpotongan trek pada bidang yang sama. Berbeda dengan wesel, pada persilangan spur tidak terdapat lidah wesel dan yang ada hanya hati wesel. Jadi persilangan dua jalur jalan kereta api ini dilalui tanpa adanya wesel seperti pada umumnya.

elektrik

mekanik

Menggunakan motor listrik dan dioperasikan dari jarak jauh dengan memanfaatkan hubungan arus listrik. Alat ini dapat dikendalikan dari stasiun melalui meja layan setempat atau dikendalikan secara terpusat melalui meja layan terpusat. Ciri khas dari alat pemindah wesel model elektrik adalah, terdapat kotak (biasanya berwarna kuning) yang berada pada bagian samping lidah wesel dan ada semacam batang pipa besi yang berfungsi sebagai penghubung antara alat tersebut dengan lidah wesel. Dengan menggunakan sistem elektrik ini tentunya akan lebih menghemat tenaga dan waktu dalam membalik wesel.

Wesel yang dioperasikan secara manual, pada batang pembalik diberi pemberat sekitar 45 kg yang berbentuk seperti pentolan. Maksud pemberat adalah untuk menekan batang pemindah wesel, agar lidah wesel menempel pada rel utama dan tidak tergantung kearah mana wesel diposisikan. Sehingga pada saat kereta api melewatinya, lidah wesel tersebut tidak dapat bergerak.

jenis penggerak

JENIS-JENIS WESEL

perlintasan

Perlintasan kereta api adalah persimpangan atau persinggunan antara jalur kereta api dengan jalan, baik jalan besar / raya maupun jalan kecil. Keberadaan perlintasan kereta api bisa ditemukan di perkotaan hingga ke pedesaan dan pedalaman yang dilewati oleh jalur kereta api.

PERLINTASAN SEBIDANG

Dalam Peraturan Menteri Perhubungan No 94 Tahun 2018, perlintasan sebidang adalah perpotongan antara jalan dengan jalur kereta api. Kedua perlintasan ini berada dalam satu bidang tanah yang sama, sehingga disebut sebidang. Perlintasan sebidang kerap menjadi perhatian karena sering menjadi tempat terjadinya kemacetan bahkan kecelakaan. Oleh karena itu pada beberapa perlintasan sebidang, akan didapati pintu perlintasan yang bertujuan untuk mengamankan perjalanan KA. Di pintu perlintasan sebidang, biasanya akan terdapat pos untuk penjaga jalan lintasan (PJL) yang akan menyalakan alarm dan menurunkan palang pintu ketika kereta akan melintas. Keberadaan pintu perlintasan di perlintasan sebidang memang menjamin keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api, namun kerap menimbulkan kemacetan karena terlebih jika frekuensi melintasnya kereta api cukup banyak. Dalam hal ini, perjalanan kereta api memang lebih diutamakan karena jika terjadi kecelakaan maka dampak dan kerugian yang ditimbulkan dapat lebih besar,

PERLINTASAN TAK SEBIDANG

Perlintasan tak sebidang adalah perpotongan antara jalan dengan jalur kereta api, namun keduanya tidak dibuat dalam bidang yang sama. Perlintasan tak sebidang biasanya dibangun di jalur-jalur yang padat lalu lintasnya dengan cara membuat flyover atau underpass, sehingga tidak ada perpotongan jalur kereta api dengan jalan raya. Dalam membuat perlintasan tak sebidang, underpass dibangun di bawah permukaan tanah atau di bawah rel kereta api. Sementara overpass dibangun di atas permukaan tanah atau di atas rel kereta api dengan bentuk yang hampir serupa dengan struktur jembatan. Pembangunan perlintasan kereta api tak sebidang memang memiliki biaya lebih mahal, namun juga memiliki lebih banyak keuntungan. Kelebihan perlintasan kereta api tak sebidang seperti menjamin kelancaran lalu lintas kereta api dan jalan, serta mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan

TAK SEBIDANG

SEBIDANG

  • Terpisah dari lalu lintas kendaraan bermotor
  • Dapat mencegah kecelakaan
  • Dapat mencegah kemacetan lalu lintas
  • Biaya pembangunan mahal
  • Menyatu dengan lalu lintas kendaraan bermotor
  • Rawan terjadi kecelakaan
  • Dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas
  • Biaya pembangunan murah

perlintasan

Circle chart

Jumlah kecelakaan 5 tahun terakhir pada perlintasan kereta api sebidang di Indonesia

jumlah kecelakaan perlintasan

thanks

Next page

genially options