syuabul iman
Leo Pord
Created on October 14, 2022
ppt syuabu iman
Over 30 million people build interactive content in Genially.
Check out what others have designed:
CIRQUE DU SOLEIL
Presentation
YURI GAGARIN IN DENMARK
Presentation
EIDIKO JEWELRY
Presentation
PRODUCT MANAGEMENT IN MOVIES & TV SHOWS
Presentation
A GLIMPSE INTO CAPE TOWN’S PAST
Presentation
VEGETARIANISM
Presentation
ALTERNATIVE DIETS
Presentation
Transcript
X-2
Nama Anggota:
- nayla nur n.
- shelina wilwatikta
- siti nur h.
- ahmad dahlan
- m. yudhar r.
- nasywa a. m.
syu'abul iman
4. Dalil naqli syu'abul Iman
3. Cabang-cabang dan macam-macam Syu'abul iman
2. manfaat syu'abul iman
1. Pengertian syu'abul iman
MATERIYANG akan dibahas:
definisi iman:
Syu'abul iman adalah cabang-cabang keimanan angterdiri dari 77cabang iman, dimana setiap cabang merupakan amalan yang harus dilakukan oleh seseorang yang mengaku beriman.
Iman berasal dari bahasa Arab dari kata dasar amana - yu’minu - imanan, yang berarti beriman atau percaya. Adapun definisi iman menurut bahasa berarti kepercayaan, keyakinan, ketetapan atau keteguhan hati.
pengertian syu'abul iman:
cabang keimanan ada 3 yakni:
1. Ma'rifatun bil qalbi yaitu meyakini dengan hati (Niat, akidah dan hati) 2. Iqrarun bil lisan yaitu diucapkan dengan lisan (ucapan)3. 'Amalun bil arkan yaitu mengamalkannya dengan perbuatan anggota badan (dilakukan oleh seluruh anggota badan).
manfaat syu'abul iman:
* Memudahkan umat islam dalam memahami tentang keimanan.* Membuat keimanan umat islam menjadi lebih kuat dan terjaga.
Yang dimaksudkan dengan iman yang sejati adalah iman dengan keyakinan penuh yang terpatri di dalam hati. Tidak ada perasaan ragu sedikit pun serta akan selalu mempengaruhi orientasi dan arah kehidupan, sikap hidup dan aktivitas dalam kehidupan
1. Ma'rifatun bil qalbi yaitu meyakini dengan hati (Niat, akidah dan hati)
Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Swt. dalam QS. Ibrahim/14: 27 يُثَبِّتُ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِۚ وَيُضِلُّ اللّٰهُ الظّٰلِمِيْنَۗ وَيَفْعَلُ اللّٰهُ مَا يَشَاۤءُ Artinya : Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki
- Iman kepada Allah SWT.
- Iman kepada malaikat Allah SWT.
- Iman kepada kitab-kitab Allah SWT.
- Iman kepada rasul-rasul Allah SWT.
- Iman kepada takdir baik dan takdir buruk Allah SWT.
- Iman kepada hari akhir.
- Iman kepada kebangkitan setelah kematian.
- Iman bahwa manusia akan dikumpulkan di Yaumul Mahsyar setelah hari kebangkitan.
- Iman bahwa orang mukmin akan tinggal di surga, dan orang kafir akan tinggal di neraka.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka pengelompokan cabang-cabang iman yang termasuk dalam kelompok niat, aqidah dan hati terdiri dari 30 (tiga puluh) hal, yaitu:
- Mencintai Allah SWT.
- Mencintai dan membenci karena Allah SWT.
- Mencintai Rasulullah SAW dan yang memuliakannya.
- Ikhlas, tidak riya dan menjauhi sifat munafik.
- Bertaubat, menyesal dan janji tidak akan mengulang suatu perbuatan dosa
- Takut kepada Allah SWT.
- Selalu mengharapkan rahmat Allah SWT.
- Tidak berputus asa dari rahmat Allah SWT.
- Syukur nikmat.
- Menunaikan amanah.
- Sabar.
- Tawadu dan menghormati yang lebih tua.
- Kasih sayang termasuk mencintai anak-anak kecil.
- Ridha dengan takdir Allah SWT.
- Tawakal.
- Meninggalkan sifat takabur dan menyombongkan diri.
- Tidak dengki dan iri hati.
- Rasa Malu.
- Tidak mudah marah.
- Tidak menipu, tidak su'uzon dan tidak merencanakan keburukan kepada siapa pun.
- Menanggalkan kecintaan kepada dunia, termasuk cinta harta dan jabatan
Tentang hal tersebut, Rasulullah Saw. bersabda: “Lisan orang yang berakal, muncul dari balik hati nuraninya, sehingga ketika ia hendak berbicara, terlebih dahulu ia akan kembali ke hati nuraninya. Apabila (pembicaraannya) bermanfaat baginya, maka ia berbicara, dan apabila dapat berbahaya, maka ia menahan diri. Sementara hati orang bodoh terletak pada mulutnya dan ia berbicara apa saja sesuai yang ia kehendaki ” (HR. Bukhari-Muslim).
Islam mengajarkan kepada setiap muslim untuk menjaga lisan, agar lisan senantiasa dipergunakan untuk sesuatu yang baik dan tidak bertentangan dengan kehendak Allah Swt.
2. Iqrarun bil lisan yaitu diucapkan dengan lisan (ucapan)
- Membaca kalimat thayyibah (kalimat-kalimat yang baik)
- Membaca kitab suci Al-Qur`an
- Belajar dan menuntut ilmu
- Mengajarkan ilmu kepada orang lain
- Berdoa
- Zikir kepada Allah SWT termasuk istighfar
- Menghindari bacaan yang sia-sia
implementasi iman akan termanifestasikan dalam hal-hal yang konkrit dari ranah iqrarun bil lisan yang terdiri dari 7 (tujuh) cabang keimanan sebagai berikut:
- Bersuci atau thaharah termasuk di dalamnya kesucian badan, pakaian dan tempat tinggal
- Menegakkan salat baik salat fardu, salat sunah maupun mengqada salat
- Bersedekah kepada fakir miskin dan anak yatim, membayar zakat fitrah dan zakat mal, memuliakan tamu serta membebaskan budak.
- Menjalankan puasa wajib dan sunah
- Melaksanakan haji bagi yang mampu
- Beri’tikaf di dalam masjid, termasuk di antaranya adalah mencari lailatul qadar
- Menjaga agama dan bersedia meninggalkan rumah untuk berhijrah beberapa waktu tertentu
40 (empat puluh) cabang iman dalam dimensi perbuatan tersebut, antara lain adalah:
Dalam syu’abul iman, para ulama telah memilah sebanyak empat puluh cabang dari dimensi perbuatan yang mencerminkan konkritnya keimanan seseorang. Semakin baik kualitas iman seseorang, maka akan semakin baik pula perilaku dan perbuatan mereka dalam kehidupan sehari-hari, begitu pun sebaliknya.
3.'Amalun bil arkan yaitu mengamalkannya dengan perbuatan anggota badan (dilakukan oleh seluruh anggota badan).
- Menunaikan hak keluarga, dan sanak kerabat, serta hak hamba sahaya
- Berbakti dan menunaikan hak orang tua
- Mendidik anak-anak dengan pola asuh dan pola didik yang baik
- Menjalin silaturahmi
- Taat dan patuh kepada orang tua atau yang dituakan dalam agama
- Menegakkan pemerintahan yang adil
- Mendukung seseorang yang bergerak dalam kebenaran
- Menaati hakim (pemerintah) dengan catatan tidak melanggar syariat
- Memperbaiki hubungan muamalah dengan sesama
- Menolong orang lain dalam kebaikan
- Amar ma’ruf nahi munkar
- Menyempurnakan dan menunaikan nazar
- Menyempurnakan dan menunaikan sumpah
- Menyempurnakan dan menunaikan kafarat
- Menutup aurat ketika sedang salat maupun ketika tidak salat
- Melaksanakan kurban
- Mengurus perawatan jenazah
- Menunaikan dan membayar hutang
- Meluruskan muamalah dan menghindari riba
- Menjadi saksi yang adil dan tidak menutupi kebenaran
- Menikah untuk menghindarkan diri dari perbuatan keji dan haram
- menghindari sifat boros dan kikir
- Memberi dan menjawab salam
- Mendoakan orang yang bersin
- Menghindari perbuatan yang merugikan dan menyusahkan orang lain
- Menghindari permainan dan senda gurau
- Menyingkirkan benda-benda yang mengganggu di jalan.
- Menegakkan hukum Islam
- Berjihad mempertahankan wilayah perbatasan
- Menunaikan amanah termasuk mengeluarkan 1/5 harta rampasan perang
- Memberi dan membayar hutang
- Memberikan hak-hak tetangga dan memuliakannya
- Mencari harta dengan cara yang halal
- Menyedekahkan harta, termasuk juga
Sabda Rasulullah Saw. yang lain terkait dengan cabang-cabang iman adalah sebagai berikut: عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ Artinya: Dari Anas r.a., dari Nabi Saw. beliau bersabda, tiga hal yang barang siapa ia memilikinya, maka ia akan merasakan manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah Swt. dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, mencintai (sesuatu) semata-mata karena Allah Swt. dan benci kepada kekufuran, sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api neraka. (HR. Bukhari No.15)
Artinya: Dari Abu Hurairah ra.berkata, Rasulullah Saw. bersabda: Iman itu 77 (tujuh puluh tujuh) lebih cabangnya, yang paling utama adalah mengucapkan laa ilaha illallah, dan yang paling kurang adalah menyingkirkan apa yang akan menghalangi orang di jalan, dan malu itu salah satu dari cabang iman. (HR. Muslim No.51)
Amalan-amalan yang merupakan cabang dari iman sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad Saw. yang diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Hurairah RA: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ
dalil naqli syu'abul iman
wassalamu'alaikum wr.wb
syukron
mohon maaf atas kekurangan yang ada
sekian