Want to create interactive content? It’s easy in Genially!

Get started free

HISTORY PRESENTATION III

rentong

Created on September 23, 2022

Start designing with a free template

Discover more than 1500 professional designs like these:

Psychedelic Presentation

Chalkboard Presentation

Witchcraft Presentation

Sketchbook Presentation

Genial Storytale Presentation

Vaporwave presentation

Animated Sketch Presentation

Transcript

F4

Melestarikan Monumen Pers Nasional sebagai Cagar Budaya Kota Surakarta dan Sumber Belajar Sejarah

INAS JAVANERO RIDHO JATI SASONGKO RIZKY WAHYU NUGROHO SHAQUILLE NEEZAM RENJIRO SITI LAILATUL MUKAROMAH TIONALDO DAFFA PRADIPTA VIVIAN PUTRI AZ ZAHRA YUDHA BAGUS UTAMA ZULAIKHA AIDIN KAMILA

monumen

pers nasional

start

Kedua peristiwa tersebut memberikan ide untuk membuat museum pers yang sebelumnya belum ditentukan lokasi untuk pembangunannya dan hanya diberitahu ditempatkan di Solo.

LATAR BELAKANG BERDIRINYA MONUMEN PERS

Ada beberapa peristiwa bersejarah yang melatarbelakangi Monumen Pers. Bangunan ini dulunya memiliki sebutan Societiet Mangkunegaran. Bangunan ini (Bangunan Tengah) didirikan pada tahun 1917-1918. Pada tahun 1917, ada surat dari Mangkunegaran ke-7 kepada arsitek Aboekassan Atmodirono untuk membuatkan societiet, menggantikan societiet yang ada di Tumenggungan. Ada dua peristiwa bersejarah. Pertama, pada tanggal 1 April 1934 peristiwa yang ditandai dengan adanya rapat SRV (Solosche Radio Vereeninging),yang merupakan saluran radio pertama yang dikelola oleh kaum pribumi. Peristiwa kedua, pada tanggal 9 Februari 1946 lahirnya organisasi wartawan yang bersifat nasional, yaitu PWI (Persatuan Wartawan Indonesia).

Tahun 1970, Kongres PWI sepakat membentuk Museum Pers dibangunan ini (bangunan yang sekarang menjadi museum ini). Pada tahun 1971-1973 ada pembahasan yang akhirnya menghasilkan nama Monumen Pers Nasional. Monumen Pers Nasional ini diresmikan pada tanggal 9 Februari 1978 oleh Presiden Soeharto.

MONUMEN PERS SEBAGAI CAGAR BUDAYA

Monumen akan ditetapkan sebagai cagar budaya ketika sudah berusia 50 tahun lebih. Akan tetapi, terjadi peristiwa tarik-ulur dari Mangkunegaran yang masih merasa memiliki bangunan tersebut. Pada tahun 1946, ada sebuah undang-undang yang mengambil alih aset-aset pemerintah Suapraja sehingga Mangkunegaran tidak memiliki hak apapun terhadap bangunan Monumen Pers sekarang ini. Sebelum ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah kota, dari pihak pemerintah pusat sudah menetapkan cagar budaya tingkat nasional pada tahun 2018.

TUjuan awal dibangunnya monumen pers

Salah satu tujuan awal dibangunnya monumen ini adalah sebagai tempat yang monumental untuk para sejarah surat kabar, sejarah media, dan sejarah pers. Setelah orde baru dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto, dimulainya era reformasi tahun 1998. Tahun ini dianggap sebagai salah satu tonggak dalam mereka merangkul seluruh Indonesia dan menjadi sebuah tempat yang bersejarah.

Societeit Mangkunegaran

alasan luar bangunan dibuat bebatuan

Pada tahun 1814, Rafles menemukan reruntuhan Candi Borobudur dan penemuan itu langsung terkenal di Eropa, namun penemuan itu belum bisa dijadikan objek pariwisata. Setelah 20 tahun, akhirnya candi borobudur yang sudah disusun dijadikan objek wisata oleh pemerintah Hindia Belanda. Candi Borobudur menjadi tampat yang begitu tenar dan terkenal. Dari sinilah muncul usulan untuk membuat bentuk tampak luar dari bangunan Monumen Pers adalah batuan dari sang arsitek.

Tampak luar Monumen Pers adalah bebatuan merupakan usulan dari arsitek bangunan tersebut yaitu Aboekassan Atmodirono. Beliau mengusulkan batuan sebagai tampak luar dari Monumen Pers dengan harapan bagunan ini bisa setenar Candi Borobudur pada masa tersebut.

beberapa koleksi

peninggalan sejarah monumen PERS

  • Radio Kambing (milik SRV)
  • Bangunan Monumen Pers

Pada tanggal 1 April 1934 mereka membeli pemancar SRV, akan tetapi pemancar SRV tidak akan ditemukan karena pemancar tersebut disebut dengan pemancar radio kambing. Disebut radio kambing karena radio tersebut disembunyikan dikandang kambing yang berlokasi diwilayah Desa Balong, Karanganyar. SRV tahun 1945 bergabungdengan stasiun-stasiun yang lain menjadi RRI.

Bangunan induk Monumen Pers Nasional dibangun sekitar tahun 1918 atas perintah Mangkunegara VII Pangeran Surakarta, sebagai balai perkumpulan dan ruang pertemuan. Gedung ini dulunya bernama "Societeit Sasana Soeka" dan dirancang oleh Mas Aboekassan Atmodirono.

KEUNGGULAN MONUMEN PERS

Monumen Pers memiliki beberapa unggulan yang dapat menarik perhatian masyarakat untuk mengunjunginya. Keunggulan yang pertama, Monumen Pers memberikan pelayanan untuk pengunjung yang ingin mencari informasi dan data sejarah untuk menambah wawasan pengetahuan. Kemudian, Monumen Pers juga menyediakan perpustakaan dengan buku-buku yang lengkap dan fasilitas yang nyaman. Perpustakaan tersebut bemanfaat menjadi referensi penelitian bagi mahasiswa atau pengunjung biasa. Selain itu, Monumen Pers juga menyediakan papan baca di bagian luar bangunan yang ramai dibaca oleh masyarakat yang sedang lewat.

PERAN PEMERINTAH DALAM MENGELOLA MUSEUM PERS

Dukungan pemerintah dalam mengelola Monumen Pers adalah dengan memberikan anggaran melalui APBN. Tidak adanya penarikan konstribusi dan tiket masuk,merupakan salah satu layanan yang diberikan oleh pemerintah karena seluruh pembiayaan ditanggung oleh pemerintah.

Pihak Monumen Pers juga biasanya bekerja sama dengan pemerintah dengan membuka forum komunikasi untuk menarik perhatian anak-anak zaman sekarang agar mau berkunjung ke museum. Bukan berarti menoleh ke belakang, kita bisa belajar daari kesalahan masa lalu untuk melangkah ke yang lebih baik dengan belajar melalui sejarah yang tercatat di Monumen Pers.

PROGRAM EDUKASI YANG DIBERIKAN Museum PERS

Museum Pers menyediakan layanan edukasi yang beupa pelatihan dan workshop yang bisa diikuti oleh masyarakat umum seperti pelajar, mahasiswa, bahkan bapak/ibu guru. Seperti contoh yaitu Workshop Penulisan Jurnalistik untuk guru. Contoh lain seperti Workshop Fotografi yang nantinya akan ditampilkan pada pameran foto di Monumen Pers.

gambaran umum mengenai koleksi di monumen pers

Museum Pers ini merupakan museum khusus yang memiliki gambaran umum terkait dengan sejarah pers, koleksi perkembangan pers, tokoh sejarah pers, dan bagaimana pers diproduksi. Beberapa koleksi yang ada di Monumen Pers ini berkaitan dengan sejarah pers nasional di Indonesia. Koleksi tersebut diantaranya milik Bakrie Soeraatmadja, yang merupakan salah satu perintis pers di Indonesia. Kemudian juga terdapat perangkat radio, surat kabar dan majalah nasional baik yang kuno hingga terkini, perangkat multimedia kuno, dan potret tokoh pers nasional yang bersejarah.

CARA PERAWATAN MONUMEN PERS

Monumen Pers ini memiliki cara perawatan dengan dilakukannya fumigasi, fumigasi adalah sebuah metode pengendalian hama menggunakan pestisida. Fumigasi dilakukan untuk mencegah pelapukan dan kerusakan bahan pustaka kertas akibat serangga/biota lainnya. Terdapat juga kegiatan preservasi dan konservasi yang merupakan kegiatan perawatan dan perbaikan bahan pustaka. Kegiatan preservasi meliputi laminasi, penggunaan bahan alami cengkeh dan merica untuk menjaga kelembapan udara menghindari datangnya serangga, serta penggunaan slica gel pada rak-rak bahan pustaka. Kegiatan konservasi meliputi perbaikan menggunakan tisu Jepang, perbaikan pada halaman buku yang lepas akibat kerusakan menggunakan lem CMC setelah itu pendataan buku yang telah diperbaiki.

Kegiatan konservasi

thanks!