Want to create interactive content? It’s easy in Genially!
Presentasi Pembangkit Tenaga Listrik
Lailul Husna
Created on September 22, 2022
Start designing with a free template
Discover more than 1500 professional designs like these:
View
Smart Presentation
View
Practical Presentation
View
Essential Presentation
View
Akihabara Presentation
View
Pastel Color Presentation
View
Visual Presentation
View
Relaxing Presentation
Transcript
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
PRESENTATION
Anggota Kelompok :
Eka Putri Cahyani (2010501005)Lailul Husna (2010501006) Sugiyono (2010501127)
Indeks
Pengertian PLTA
Daftar PLTA di Indonesia
Kapasitas Listrik PLTA di Indonesia
Sejarah PLTA
Kelebihan PLTA
Pengelola PLTA di Indonesia
Kekurangan PLTA
Masa Produktif PLTA
Prinsip & Cara Kerja PLTA
Masalah dan Hambatan
Video
Komponen PLTA
Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit Listrik Tenaga Air atau yang lebih dikenal dengan singkatan PLTA adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air, yakni merubah energi potensi menjadi energi kinetik.
Sejarah Pembangkit Listrik Tenaga Air
Perkembangan penggunaan tenaga air dimulai pada pertengahan tahun 1770-an oleh insinyur Perancis bernama Bernard Forest de Belido yang menerbitkan buku berjudul Architecture Hydraulique. Buku tersebut menjelaskan mengenai mesin hidrolik sumbu vertikal dan horizontal. Kemudian pada akhir abad ke-19 generator air mulai dikembangkan dan dapat dipasang pada mesin hidrolik.Pada tahun 1878 pembangkit listrik tenaga air pertama dikembangkan oleh William George Armstrong di Cragside, Northumberland, Inggris. Selanjutnya pembangkit listrik bernama Schoelkopf No.1 di dekat air terjun Niagara, Amerika Serikat pada tahun 1881 juga berhasil menghasilkan listrik Sedangkan pembangkit listrik ciptaan Edison (Vulcan Street) mulau beroperasi pada tanggal 30 September 1882 di Appleton, Wisconsin yang menghasilkan listrik berkapasitas 12.5 kilowatt. Sejak saat itu, perkembangan generator air untuk menghasilkan listrik terus berkembang. Energi air dianggap lebih ramah lingkungan dibanding batu bara atau energi fosil lainnya.
+ info
Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Air
- PLTA lebih cepat dalam merespon beban kebutuhan listrik.
- Pembangkit listrik menggunakan tenaga air merupakan energi ramah lingkungan, bebas emisi karbon sehingga tidak menyebabkan polusi serta efek rumah kaca.
- Pembangkit listrik tenaga air menghasilkan kapasitas listrik yang lebih besar jika dibanding pembangkit lainnya.
- Masa pakai PLTA sangat panjang, yaitu dapat menghasilkan listrik selama 50 hingga 100 tahun.
- PLTA berupa waduk atau bendungan dapat menjadil lokasi wisata air.
- Air waduk atau bendungan yang tertampung juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan harian masyarakat, irigasi sawah, serta cadangan air ketika musim kemarau.
Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Air
- Pembangunan PLTA memerlukan dana dan investasi yang sangat besar.
- Jika PLTA ingin menghasilkan kapasitas listrik yang besar, maka memerlukan lahan yang luas.
- Terjadinya gangguan pada ekosistem danau atau sungai akibat pembangunan bendungan.
Prinsip dan Cara Kerja PLTA
Perubahan energi potensial dari aliran air menjadi energi listrik adalah prinsip dasar PLTA. Transformasi energi tersebut terjadi berkat bantuan gaya gravitasi, yaitu air yang telah dibendung dialirkan menuju turbin. Ketika air mengenai turbin, maka energi potensial akan berubah menjadi energi kinetik dan sanggup memutar turbin yang menghasilkan energi mekanik.Turbin yang berputar tersebut selanjutnya meneruskan putaran ke generator. Energi mekanik yang berasal dari turbin kemudian dikonversi oleh generator menjadi tenaga listrik. Selanjutnya arus listrik akan melewati power supply dan dialirkan ke pengguna melalui kabel-kabel yang saling terhubung. Kabel-kabel penyalur daya listrik tersebut melalui sutet dan tiang-tiang listrik hingga sampai ke pengguna dan dapat kita gunakan sehari-hari.
Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Air
- Generator adalah komponen yang berfungsi menghasilkan energi listrik yang berasal dari energi mekanik.
- Jalur Transmisi merupakan jaringan kabel untuk mendistribusikan listrik yang berasal dari PLTA menuju kawasan permukiman, industri dan lokasi lain yang terhubung. Akan tetapi sebelum sampai ke konsumen, tegangan listrik harus diturunkan dengan alat transformator step down agar dapat digunakan.
PLTA dapat berfungsi dengan baik jika mempunyai beberapa komponen berikut ini, antara lain:
- Waduk atau Bendungan yang berfungsi sebagai penyimpan atau penampung sumber energi, yaitu air.
- Pipa Pesat/Penstock adalah alat yang berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air menuju turbin.
- Turbin merupakan komponen untuk mengubah energi potensial air menjadi energi mekanik.
Daftar PLTA di Indonesia
1. PLTA di Sumatera
- PLTA Peusangan | Kecamatan Silih Nara | Kabupaten Aceh Tengah, Aceh | Total 4 unit dengan kapasitas 86,6 MW.
- PLTA Ubrug | Jawa Barat | Total 3 unit dengan kapasitas 17,1 MW.
- PLTA Riam Kanan | Kecamatan Aranio | Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan | Total 3 unit dengan kapasitas 30 MW.
- PLTA Tonsea Lama | Kecamatan Tondano Utara | Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara | Total 3 unit dengan kapasitas 14,38 MW.
- PLTA Baliem di Wamena kapasitas 50 MW.
Kapasitas Listrik PLTA di Indonesia
Pembangkit Listrik Tenaga Air di Indonesia berpotensi menghasilkan listrik sebesar 70.000 Mega Watt (MW), akan tapi pemanfaatannya belum maksimal, hanya 6% atau sekitar 3.529 MW yang telah digunakan.
+ info
Pengelola PLTA di Indonesia
Perkembangan pembangkit listrik energi listrik merupakan warisan pemerintahan kolonial. Akan tetapi saat ini, pengelolaan PLTA diserahkan ke salah satu anak perusahaan PLN, yaitu PT. Indonesia Power.
Masa Produktif PLTA
Pembangkit Listrik Tenaga Air dapat beroperasi cukup lama, bahkan PLTA Bengkok, Dagu, Bandung telah beroperasi sejak 1923 hingga saat ini dan menjadi PLTA tertua di Indonesia. Faktor utama yang menentukan masa operasi PLTA adalah sumber daya air serta usia bendungan atau waduk. Jika debit air selalu terpenuhi maka PLTA dapat bekerja maksimal. Umumnya kemampuan produksi listrik dari PLTA akan berkurang ketika musim kemarau tiba dimana debit air menyusut.
Masalah dan Hambatan
Masalah utama yang menjadi tantangan pembangunan PLTA adalah ancaman erosi dan sedimentasi. Adanya sedimentasi dan erosi pada waduk atau bendungan akan menyebabkan penurunan volume air yang berpengaruh terhadap debit aliran air untuk penggerak turbin PLTA. Salahs atu contoh PLTA yang tidak bekerja maksimal akibat sedimentasi adalah PLTA Banjarnegara, karena 75% area waduk merupakan sedimentasi dan 25% volume air yang dapat digunakan.Agar masa kerja PLTA tidak berhenti, maka diperlukan cara untuk mengatasi erosi dan sedimentasi terutama dibagian hulu agar pembangkit dapat terus menghasilkan listrik.
PLTA merupakan sumber energi potensial bagi negara kita. Banyak negara-negara maju yang mulai meninggalkan sumber energi fosil seperti batu bara dan beralih ke sumber energi yang terbarukan seperi energi matahari dan energi air. Oleh sebab itu, pengembangan PLTA di Indonesia harus terus dilakukan untuk mencukupi cadangan energi listrik nasional.
Video Cara Kerja PLTA
Terima Kasih!