Want to create interactive content? It’s easy in Genially!
Teori Kognitivisme
Galuh Fahira
Created on November 5, 2021
Start designing with a free template
Discover more than 1500 professional designs like these:
Transcript
TEori kognitivisme
Teori Belajar Bahasa
Galuh Sifa Fahira (2131321001)Mochamad Teguh Saputra (2131321002)
Sabtu, 06 November 2021
"The capacity to learn is a gift; the ability to learn is a skill; the willingness to learn is a choice "
Brian Herbert
Teori Kognitivisme
02. Teori Belajar
03. Implikasi
01. Belajar
Piaget
Gagne
Bruner
.01
Belajar
Kesimpulan
Gage (1984)
Belajar adalah suatu proses dimana organisma berubah perilakunya akibat dari pengalaman.
Belajar itu membawa perubahan tingkah laku karena pengalaman dan pelatihan, didapatkannya kecakapan baru, dan perubahan itu terjadi karena usaha yang disengaja.
Henry E. Garet
Belajar merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa kepada perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu.
B. F. Skinner
Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
.02
Teori Belajar Kognitivisme
Teori Belajar
Suatu teori yang didalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan mengajaar antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan di kelas maupun di luar kelas. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan variabel-variabel yang menentukan hasil belajar. Dengan kata lain, teori pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol variabel-variabel yang dispesifikasikandalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar.
.03
Kognitivisme
Istilah 'kognitif' berasal dari kata cognition yang berarti pengertian, mengerti, lebih luas lagi. Kognitif juga berarti perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan.
.04
Teori Kognitivisme
Secara umum, teori belajar kognitivisme memiliki pandangan bahwa belajar dan pembelajaran adalah suat proses yang lebih menitikberatkan pada proses membangun ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek yang bersifat intelektualis lainnya. Teori Kognitif menyatakan bahwa proses belajar terjadi karena ada variabel penghalang pada aspek-aspek kognisi seseorang. Oleh karena itu, teori ini lebih mementingkan proses pembelajaran dari pada hasil belajar, sehingga belajar tidak hanya melibatkan stimulus dan respon, tetapi juga melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks dan kompeherensif.
.05
Jean Piaget
Dalam teorinya Piaget memandang proses berpikir sebagai aktivitas gradual dari fungsi intelektual dari konkret menuju abstrak. Menurut Piaget, pertumbuhan kapasitas mental memberikan kemampuan-kemampuan mental baru yang sebelumnya tidak ada.
.06
Perkembangan Intelektual Piaget
- sensor motor (0-2 tahun) gerakan adalah reaksi langsung dari rangsangan.
- praoperasional (2-7 tahun) kegiatan berpikir tidak didasarkan oleh keputusan logis, tetapi hanya sesuatu yang dilihat seketika.
- konkret (7-11 tahun) kegiatan berpikirnya telah didasarkan oleh keputusan logis namun dengan memanipulasi benda konkrit.
- operasional formal (11 tahun sampai dewasa) kegiatan berpikirnya telah didasarkan oleh keputusan logis dengan menggunakan banyak simbol.
.07
Konsep Teori Kongnitif
Skema
Intelegensi
Suatu bentuk equilibrium ke arah di mana semua struktur yang menghasilkan persepsi, kebiasaan, dan mekanisme sensorimotor diarahkan
Suatu struktur mental seseorang dimana secara intelektual beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Skema akan beradaptasi dan berubah selama perkembangan kognitif seseorang.
Organisasi
Suatu tendensi yang umum untuk semua bentuk kehidupan guna mengintegrasikan struktur, baik yang psikis ataupunfisiologis yang lebih koheren.
Asimilasi
Proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep atau pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada sebelumnya.
.08
Konsep Teori Kongnitif
Equilibrasi
Akomodasi
Pembentukan skema baru atau mengubah skema lama, hasil yang ditambahkan dan diciptakan oleh lingkungan, pengamatan yang tidak sesuai dengan apa yang diketahui dan dipikirkan.
Keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi, dapat menyatukan pengalaman luar dengan struktur dalamnya.
.09
Perkembangan proses belajar pada anak
- a. Anak mempunyai struktur yang berbeda dengan orang dewasa. Mereka bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, mereka mempunyai cara yang khusus untuk menyataan kenyataan dan untuk menghayati dunia sekitarnya.
- b. Perkembangan menta pada anak melalui tahapan-tahapan tertentu. Menurut suatu urutan yang sarna bagi semua anak.
- c. Meskipun berlangsungnya tahapan-tahapan perkembangan itu melalui suatu urutan, tetapi jangka waktu untuk berlatih dari suatu tahap ke tahap yang lain tidaklah selalu sama pada setiap anak.
.10
Jerome Bruner
Teori pembelajaran yang terkenal dari Bruner adalah teori belajar yang mengunakan konsep, yang dimaksud konsep adalah sebagai kategori mental yang membantu mengklasifikasikan objek, kejadian atau ide-ide pada setiap objek, setiap kejadian, setiap gagasan yang membentuk seperangkat himpunan dengan ciri-ciri umum yang relevan. Bruner tidak mengembangkan suatu teori belajar yang sistematis, yang penting baginya ialah cara-cara bagaimana orang memilih, mempertahankan, dan mentransformasi informasi secara efektif.
.11
Fase Belajar Bruner
- Informasi, dalam tahap pelajaran kita peroleh sejumlah informasi, ada yang menambah pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya, ada yang memperluas dan memperdalamnya, ada pula informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui sebelumnya.
- Transformasi, informasi itu harus dianalisis, diubah atau ditransformasi ke dallam bentuk yang lebih abstrak, atau konseptual aggar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luas dalam hal ini bantuan guru sangat diperlukan.
- Evaluasi, menilai hingga tahap manakah pengetahuan yang diperoleh dan transformasi itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain.
.12
Fase Belajar Bruner
Ikonik
Enaktif
Tahap dimana seseorang melakukan observasi dengan cara mengalami secara langsung suatu realitas. Pada tahap ini anak belajar sesuatu pengetahuan di mana pengetahuan itu dipelajari secara aktif, dengan menggunakan benda-benda konkret atau menggunakan situasi yang nyata, pada penyajian ini anak tanpa menggunakan imajinasinya atau kata-kata. Ia akan memahami sesuatu dari berbuat atau melakukan sesuatu.
tahap dimana peserta didik melakukan suatu observasi terhadap suatu realitas, tetapi tidak dengan secara langsung mengalami, ia cukup melakukannya melalui sumber-sumber sekunder seperti tulisan atau gambar-gambar. Atau tahap ikonik dapat diartikan sebagai tahap pembelajaran sesuatu pengetahuan di mana pengetahuan itu direpresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual (visual imaginery), gambar, atau diagram, yang menggambarkan kegiatan kongkret atau situasi kongkret yang terdapat pada tahap enaktif tersebut di atas (tahap pertama).
.13
Fase Belajar Bruner
Simbolik
Tahap dimana peserta didik membuat abstraksi berupa teori-teori, penafsiran, analisis dan sebagainya, terhadap realitas yang telah diamati dan dialami. Pada tahap simbolik ini, pembelajaran direpresentasikan dalam bentuk simbolsimbol abstrak (misalnya huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat), lambang-lambang matematika, maupun lambang-lambang abstrak lain.
.14
Robert M. Gagne
Menurut Gagne belajar dipandang sebagai proses pengolahan informasi dalam otak manusia. Dalam pembelajaran terjadi penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar.
.15
Tahapan Belajar Gagne
- Persiapan untuk belajar dengan melakukan tindakan mengarahkan perhatian, pengharapan, dan mendapatkan kembali informasi.
- Pemerolehan dan unjuk perbuatan (perfomansi) digunakan untuk persepsi selektif, sandi semantik, pembangkitan kembali, respon, dan penguatan.
- Alih belajar yaitu pengisyaratan untuk membangkitkan dan memberlakukan secara umum.
.16
Kapabilitas Belajar
Kapabilitas belajar ditimbulkan oleh:
Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Komponen-komponen belajar Gagne dapat digambarkan sebagai stimulus dan respon. Stimulus merupakan input yang berada diluar individu, sedangkan respon adalah outputnya, yang juga berada di luar individu sebagai hasil belajar yang dapat diamati (Nasution, 2000:136).
- Stimulasi yang berasal dari lingkungan.
- Proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar.
.19
Implikasi Pada Pembelajaran
Belajar menurut teori kognitif merupakan suatu aktivitas belajar yang berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi perceptual, dan proses internal. Atau dengan kata lain, belajar merupakan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati atau diukur. Dengan asumsi bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilkinya. Proses belajar akan berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif tang telah dimiliki seseorang.
.20
Prinsip-prinsip Belajar
1.
4.
Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengkaitkan pengalaman atau informasi baru dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa
Siswa bukan sebagai orang dewasa yang muda dalam proses berpikirnya. Mereka mengalami perkembangan kognitif melalui tahapan-tahapan tertentu
Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan baik, terutama jika menggunakan benda-benda konkrit
2.
5.
Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks
3.
Keterlibatan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar sangat dipentingkan, karena hanya dengan mengaktifkan siswa maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi dengan baik
.21
Prinsip-prinsip Belajar
7.
Belajar memahami akan lebih bermakna daripada belajar menghapal. Agar makna, informasi baru harus disesuaikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.tugas guru adalah menunjukkan hubungan antara apa yang sedang dipelajari dengan apa yang telah diketahui siswa
8.
Adanya perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Perbedaan tersebut misalnya pada motivasi, persepsi, kemampuan berpikir, pengetahuan awal dan sebagainya.
.22
Tahap Pembelajaran
ASIMILASI
EQUILIBRASI
AKOMODASI
.24
Pembelajaran
Tabel kegiatan belajar
Selain daripada proses kegiatan sumber belajar yang dipakai juga harus fleksibel, artinya tidak terfokus pada satu sumber belajar saja, siswa dapat menggali informasi, ilmu pngetahuan serta wawasan melaui buku bacaan, pengalaman, guru, orang tua, internet, dan sumber-sumber belajar lainnya, sehingga hasil yang didapatkan selama pembelajaran dapat berkembang terus menerus seuai dengan minat dan kebutuhan siswa (Suyadi dan Dahlia, 2004: p. 24).
Thanks for your attention
Any questions?