Want to create interactive content? It’s easy in Genially!

Get started free

tpp presentasi ppt

Elim Eka Putri

Created on September 27, 2021

300

Start designing with a free template

Discover more than 1500 professional designs like these:

Memories Presentation

Pechakucha Presentation

Decades Presentation

Color and Shapes Presentation

Historical Presentation

To the Moon Presentation

Projection Presentation

Transcript

Team 2

PENANGANAN PASCA PANEN PADI

Elim Eka Putri

Desem Christian Marten

Triatno Wahyu Saputra

Rahel tTnambunan

Pangki

defenisi padi

01

Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang paling populer di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia menggantungkan pemenuhan kebutuhan kalorinya dari beras.

02

Penanganan Pasca Panen

1. Penentuan pasca panen a. pengamatan visual dilakukan dengan cara melihat kenampakan padi pada hamparan lahan sawah.umur panen minimal padi dicapai 90-95 dan butir berwarna kekuningan.

b. pengamatan teoritisPengamatan teoritis dilakukan dengan melihat deskripsi varietas padi dan mengukur kadar air dengan moisture tester.

Penanganan Pasca Panen

3.Penumpukan dan pengumpulanPenumpukan dan pengumpulan merupakan tahap penanganan pascapanen setelah padi dipanen. Sebagian petani masih meletakkan padi setelah panen tanpa alas.Untuk menghindari atau mengurangi terjadinya kehilangan hasil sebaiknya pada waktu penumpukan dan pengangkutan padi menggunakan alas terpal.

2. pemanenan Panen merupakan kegiatan akhir dari proses produksi di lapangan dan faktor penentu proses selanjutnya.Pemanenan dilakukan pada saat yang tepat merupakan hal yang cukup penting guna mempertahankan kualitas dan kuantitas gabah

Penanganan Pasca Panen

4. perontokanPerontokan merupakan tahap penanganan pascapanen setelah penumpukan dan pengumpulan padi yang bertujuan untuk memisahkan gabah dari malai dan jerami dengan cara memberikan tekanan atau pukulan terhadap malai. Perontokan dapat menggunakan alat dan/atau mesin dengan jenis dan spesifikasi sesuai spesifikasi lokasi, salah satunya power thresher.

5. PengangkutanPengangkutan dapat dilakukan dengan menggunakan alat dan/atau mesin sesuai dengan karakteristik lokasi. Tingkat kehilangan hasil dalam tahapan pengangkutan cukup rendah berkisar antara 0,5 – 1,5 %.

Penanganan Pasca Panen

6. Pengeringan

b. Pengeringan padi secara buatan

a. Pengering padi secara alami

1. Padi yang akan dikeringkan di tempatkan pada kotak pengering

1. Jemur gabah di atas alas terpal/plastik dengan ketebalan 5 – 7 cm untuk musim kemarau atau 1 – 5 cm untuk musim penghujan.

VS

2. Lakukan pembalikan secara teratur setiap 1 – 2 jam sekali atau 4 – 6 kali dalam sehari. Pembalikan dianjurkan tanpa menggunakan garuk karena dapat mengakibatkan alas sobek..

.2. Api dari sumber panas akan dihembuskan ke bagian/ ruangan bawah dari kotak pegering oleh blower yang digerakkan motor penggerak.

3. Udara panas naik ke ruang atau kotak pengering yang berisi padi melalui sekat yang berlubang. Udara panas akan menurunkan kadar air padi .

3. Waktu penjemuran : pagi jam 08.00 – jam 11.00, siang jam 14.00 – 17.00, dan tempering time jam 11.00 – jam 14.00. Lakukan pengumpulan dengan cara langsung digulung.

penanganan pasca panen

9. Penyimpanan

b. Penyimpanan gabah/beras dengan silo

a. Penyimpanan Gabah dengan Sistem curah

a. Silo biasanya berbentuk silinder atau kotak segi empat yang terbuat dari plat lembaran atau papan. b. Silo dilengkapi dengan sistem aerasi, pengering dan elevator. c. Sistem aerasi terdiri dari kipas-kipas angin aksial dengan lubang saluran pemasukan dan pengeluaran pada dinding silo. d. Pengering terdiri sumber pemanas/kompor dan kipas penghembus. e. Elevator biasanya berbentuk mangkuk yang berjalan terbuat dari sabuk karet atau kulit serta plat lembaran.

a. Gabah yang disimpan dialirkan melalui bagian atas silo dengan menggunakan elevator, dan dicurahkan ke dalam silo. b. Ke dalam tumpukan gabah tersebut dialirkan udara panas yang dihasilkan oleh kompor pemanas dan kipas yang terletak di bagian bawah silo. c. Kondisi gabah dipertahankan dengan mengatur suhu udara panas dan aerasi.

penanganan pasca panen

7. pembersihan dan sortasiPembersihan gabah dengan cara menghilangkan butir hampa dan benda asing lainnya. Pembersihan gabah akan mempertinggi daya simpan gabah, mempertinggi rendemen penggilingan dan mempertinggi harga jual persatuan berat. Pembersihan gabah dapat dilakukan segera setelah perontokan dan pada saat pengeringan, dengan cara diayak, ditampi, dianginkan, atau menggunakan alat manual blower/cleaner.

8. PengemasanPengemasan merupakan kegiatan mewadahi dan/atau membungkus produk dengan memakai media/bahan tertentu untuk melindungi produk dari gangguan faktor luar yang dapat mempengaruhi daya simpan. Bahan kemasan gabah dapat berasal dari wadah berbahan kertas, karung plastik, karung goni, dll.

penanganan pasca panen

7. pembersihan dan sortasiPembersihan gabah dengan cara menghilangkan butir hampa dan benda asing lainnya. Pembersihan gabah akan mempertinggi daya simpan gabah, mempertinggi rendemen penggilingan dan mempertinggi harga jual persatuan berat. Pembersihan gabah dapat dilakukan segera setelah perontokan dan pada saat pengeringan, dengan cara diayak, ditampi, dianginkan, atau menggunakan alat manual blower/cleaner.

8. PengemasanPengemasan merupakan kegiatan mewadahi dan/atau membungkus produk dengan memakai media/bahan tertentu untuk melindungi produk dari gangguan faktor luar yang dapat mempengaruhi daya simpan. Bahan kemasan gabah dapat berasal dari wadah berbahan kertas, karung plastik, karung goni, dll.

10. Penggilingan

Penggilingan merupakan proses untuk mengubah gabah menjadi beras. Proses penggilingan gabah meliputi pengupasan sekam, pemisahan gabah, penyosohan, pengemasan dan penyimpananPenggilingan merupakan proses untuk mengubah gabah menjadi beras. Proses penggilingan gabah meliputi pengupasan sekam, pemisahan gabah, penyosohan, pengemasan dan penyimpanan.

Bagian komponen mesin penggiling terdiri dari : 1. Motor penggerak 2. Pengupas sekam 3. Pemisah gabah 4. Penyosoh

11. Standarisasi

Standarisasi mutu hasil gabah dan beras mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI). standar mutu gabah meliputi persyaratan kualitatif dan persyaratan kuantitatif. a. Bebas hama dan penyakit. b. Bebas bau busuk, asam atau bau-bau lainnya. c. Bebas dari bahan kimia seperti sisa-sisa pupuk, insektisida, fungisida dan bahan kimia lainnya. d. Gabah tidak boleh panas.

Thank you!