Want to create interactive content? It’s easy in Genially!

Get started free

B1Unit3SU3

CakMan

Created on March 1, 2021

Start designing with a free template

Discover more than 1500 professional designs like these:

Halloween Infographic

Halloween List 3D

Magic and Sorcery List

Journey Map

Versus Character

Akihabara Connectors Infographic Mobile

Mobile mockup infographic

Transcript

Megan, Sinden dari AMRIK

Sub Unit 3

learning objectives

memahami simakan dan teks tentang seniman dari luar INdonesia

01

Setelah mempelajari sub unit ini, pemelajar diharapkan mampu

menulis tentang musik tradisional atau seniman tradisional dari negaranya

02

MENU

2. Kosakata Menyimak

1. Intro

3. Menyimak

4. Latihan Menyimak

6. Membaca

5. Kosakata Membaca

7. Latihan Membaca

Sumber

Terima Kasih

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat.

Tahukah kamu?

Sinden adalah seniman wanita yang menyanyikan tembang/lagu Jawa diiringi dengan gamelan/ alat musik tradisional Jawa

Tahukah kamu?

Meghan adalah seorang sinden dan dia asli Amerika

Tonton video berikut

Simak Meghan sedang beraksi di panggung

1. Kebudayaan Indonesia banyak dipelajari di sekolah dan kampus di AS 2. Meghan adalah salah satu seniman asal Amerika yang belajar budaya Indonesia 3. Meghan tertarik dengan gamelan Jawa saat kuliah di Seattle 4. Meghan mengikuti program Darmasiswa di Solo tahun 2008 5. Meghan belajar di ISI Surakarta 6. Sambil belajar bahasa Indonesia, Meghan belajar pada Nyi Supadmi sang maestro sinden 7. Meghan merasa "terpaksa" belajar bahsa Indonesia 8. Meghan menikah dengan pemain keroncong asal Indonesia 9. Dengan latar belakang sebagai penyanyi mempermudah Meghan untuk menjiwai lagu bahasa asing 10. Meghan pernah kolaborasi dengan Titiek Puspa dan band Sheila on 7

Kisah Megan O'Donoghue, Sinden Asal Amerika

Simak wawancara Meghan dengan VOA, sambil menyimak, pelajari kalimat-kalimat di samping

Meghan

Anda bisa berkomentar dengan memilih 2 kalimat dari slide sebelumnya dan tambahkan beberapa kalimat Anda sendiri

Simak kembali wawancara penyiar VOA (Voice of Indonesia) dengan Megan, orang Amerika yang menjadi sinden. Apa komentar Anda?

Kisah Megan O'Donoghue, Sinden Asal AmerikaClick Submit to know the correct answer

WASHINGTON, D.C. — Sebagai negara dengan populasi nomor tiga terbesar di dunia, Amerika Serikat menjadi tempat pertemuan budaya yang beraneka ragam. Kebudayaan dan kesenian Indonesia menjadi salah satu contohnya, sebagai topik yang banyak mendapat apresiasi bahkan dipelajari di berbagai sekolah, universitas dan institusi Amerika. Bukan hal yang jarang lagi ketika bertemu dengan warga lokal Amerika yang mahir bermain gamelan, pandai menarikan tarian tradisional Indonesia, atau bisa menyanyi keroncong atau bahkan menyinden. Seniman asal Amerika, Megan Colleen O’Donoghue di Santa Cruz, California adalah salah satunya. “Waktu saya kuliah, saya ambil jurusan lagu seriosa di Seattle. Terus di sana ada gamelan Jawa. Saya jadi tertarik sekali sama gamelan di sana,” papar Megan Colleen O’Donoghue dengan bahasa Indonesia yang sangat fasih kepada VOA belum lama ini.

Kisah Megan O'Donoghue, Sinden Asal AmerikaClick Submit to know the correct answer

Setelah lulus kuliah dari Cornish College of the Arts di Seattle tahun 2008, Megan memutuskan untuk mengikuti program Darmasiswa di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Program ini menawarkan beasiswa selama satu tahun kepada warga asing yang ingin mempelajari kebudayaan Indonesia. Pada waktu itu Megan menimba ilmu di Institut Seni Surakarta di Solo dan mengambil jurusan karawitan selama satu tahun. “Kalau karawitan itu artinya kesenian gamelan begitu ya. Jadi ada seni suara seperti sindenan, ada gamelan seperti gong, saron, demung, gender, bonang, kendang, rebab begitu. Jadi kalau di ISI Surakarta kalau ambil jurusan karawitan semuanya harus belajar dulu,” jelas perempuan kelahiran tahun 1984 ini.

Kisah Megan O'Donoghue, Sinden Asal AmerikaClick Submit to know the correct answer

Selama di Solo, Megan tinggal bersama mendiang maestro sinden, Nyi Supadmi, yang juga adalah gurunya. Melalui interaksi dengan para murid yang juga kos di rumah mendiang Nyi Supadmi, perempuan multitalenta ini jadi bisa memperlancar kemampuannya berbahasa Indonesia. “Pertama kali aku datang ke sana itu baru bisa apa ya, mohon maaf dan terima kasih. Gitu aja. Yang lain enggak bisa bicara,” ujar Megan sambil tertawa mengingatnya. “Karena itu yang tadi anak-anak kos itu lho. Jadi mereka kan jauh lebih muda daripada saya. Mungkin sepuluh tahun. Jadi mereka masih seperti anak-anak gitu. Mereka penasaran sekali ‘kok ada bule?’ Mereka suka sekali barang-barang saya, suka godain saya begitu. Jadi mereka mebantu banget, kan enggak bisa bahasa inggris sama sekali mereka, jadi saya terpaksa begitu. Dan kalau terpaksa belajar bahasa, memang cepat sekali ya,” tambahnya lagi.

Kisah Megan O'Donoghue, Sinden Asal AmerikaClick Submit to know the correct answer

Usai mengikuti program Darmasiswa, Megan kemudian menikah dengan pemain keroncong asal Indonesia dan kembali menetap di Amerika selama dua tahun, sebelum akhirnya pindah lagi ke Indonesia pada tahun 2012. “Saya, anak saya, dan mantan suami saya kembali ke Jawa selama empat tahun,” cerita Megan. Waktu itu Megan kembali mendalami kesenian Indonesia lainnya, seperti wayang kulit, dan banyak melakukan pementasan dengan dalang-dalang kenamaan, seperti Ki Sujiwo Tejo, Ki Manteb Sudharsono dan Ki Enthus Susmono, dimana ia berperan sebagai pesinden. Sewaktu ditanya apakah Megan bisa berbahasa Jawa, ia pun menjawab: “Oh ya, dulu sedikit. Sekedik-sekedik mawon,” ujarnya sambil tertawa kecil.

Kisah Megan O'Donoghue, Sinden Asal AmerikaClick Submit to know the correct answer

Sebagai pesinden, Megan mengaku tidak fasih berbahasa Jawa. Namun, latar belakangnya sebagai penyanyi membuatnya terbiasa menjiwai lagu-lagu bahasa asing, termasuk lagu-lagu dalam bahasa Jawa. Hal ini bisa terdengar dan terasa melalui teknik vokal dan cengkoknya ketika menyinden. “Karena latar belakang saya memang penyanyi, jadi saya dari dulu belajar nyanyi dari banyak bahasa gitu. Jadi kalau lagu seriosa itu kan bahasa Inggris, Italia, Jerman, Perancis, Rusia, macam-macam begitu. Jadi memang kalau sudah begitu, telinga harus terbuka, harus peka. Bukan maksud saya, saya sudah bagus nyanyi dalam bahasa Jawa. Cuman memang hobi saya memang bahasa,” jelas penyanyi yang pernah berkolaborasi dengan penyanyi legendaris Titiek Puspa dan kelompok Sheila on 7 ini.

TERIMA KASIH!